Radiosmartfm.com - Investasi menawarkan potensi keuntungan tinggi yang sifatnya berjangka panjang. Meskipun begitu, keputusan dalam melakukan investasi diperlukan kecermatan, sebab risiko dari investasi lebih tinggi dibanding risiko menabung.
Instrumen investasi sendiri sangat beragam, mulai dari deposito, saham, reksa dana, obligasi, emas, dan masih banyak lagi. Masing-masing instrumen investasi memiliki keuntungan dan risiko yang berbeda-beda, maka dari itu sebelum menentukan instrumen investasi perlu menetapkan tujuan yang jelas.
Berikut 3 hal yang penting untuk dipertimbangkan sebelum memilih instrumen investasi menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK):
1. Mengenali profil investasi diri
Terdapat dua hal yang akan dihadapi oleh seorang investor, yakni nilai investasi yang fluktuatif dan potensi kerugian.
Baca Juga: Pererat Hubungan, Kanada Dorong Investasi di Sulawesi Selatan
Dengan adanya profil investasi ini, investor bisa mengukur seberapa sesuai toleransi risiko dan tujuan keuangan mereka, terhadap instrumen investasi yang dipilih. Profil risiko investasi dibagi menjadi 3 jenis, diantaranya konservatif, moderat, dan agresif.
Konservatif menggambarkan karakter investor yang cenderung memilih instrumen investasi dengan keuntungan kecil, namun stabil untuk menghindari risiko. Sedangkan, moderat adalah karakter investor yang sedikit lebih berani mengambil risiko serta mengharapkan keuntungan yang lebih tinggi.
Berbanding terbalik dengan konservatif, profil investasi agresif memiliki karakter berani dalam mengambil risiko dengan potensi tinggi, demi meraup keuntungan yang besar.
2. Menyesuaikan kebutuhan dengan jenis instrumen investasi