Radiosmartfm.com - Fenomena multiperan pada perempuan, atau kondisi di mana perempuan harus menjalankan berbagai peran secara bersamaan, seolah telah menjadi budaya dalam masyarakat Indonesia.
Peran-peran yang sering dijalankan oleh perempuan biasanya mencakup ibu atau istri, yang juga harus menjadi pekerja, pengasuh, pendidik, dan pengolah rumah tangga. Tragisnya, berbagai peran tersebut sering dijalankan tanpa adanya penghargaan yang setara.
Menurut Head of Programmes UN Women Indonesia, Dwi Yuliawati, dalam wawancara dengan Smart FM di program Podcast Smart Career, fenomena multiperan ini menimbulkan beberapa dampak terhadap perempuan, antara lain:
1. Membatasi waktu istirahat
Berdasarkan data, fenomena multiperan di kawasan Asia Pasifik menunjukan bahwa perempuan menghabiskan waktu empat kali lebih banyak dibandingkan laki-laki dalam mengerjakan tugas-tugas domestik dan perawatan.
Baca Juga: 3 Tanda Mengabaikan Self Love Demi Karier yang Harus Anda Ketahui
Beban kerja yang terus-menerus ini membuat perempuan kekurangan waktu untuk beristirahat, yang berdampak pada penurunan kesehatan fisik dan mental.
2. Membatasi pengembangan diri
Kondisi multiperan yang harus dijalankan perempuan juga berdampak pada pengembangan diri yang terbatas. Tekanan untuk fokus pada urusan domestik membuat perempuan tidak memiliki cukup waktu untuk belajar, meningkatkan keterampilan, atau mengejar pendidikan lanjutan.
3. Menghambat perkembangan karier