Iduladha Ramah Lingkungan, Pemkot Makassar Imbau Gunakan Wadah Alami

6 Juni 2025 08:17 WIB
( Dok Humas Pemkot Makassar )

Makassar, SmartFM - Pemerintah Kota Makassar menyatakan kesiapannya menyukseskan pelaksanaan Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah tanpa sampah plastik.

Langkah ini sejalan dengan Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor 04 Tahun 2025 yang mengimbau seluruh pihak meminimalisir penggunaan kantong plastik sekali pakai saat pendistribusian daging kurban.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kota Makassar, Moh Syarief, menyebut pihaknya segera menindaklanjuti edaran tersebut. Edaran itu akan diteruskan kepada seluruh pengurus masjid dan masyarakat.

“Kita dukung sepenuhnya. Nanti kita laporkan ke Pak Wali, lalu akan disosialisasikan ke masyarakat,” ujar Syarief, Kamis (5/6/2025).

Ia juga mengajak masyarakat untuk membawa wadah sendiri saat menerima daging kurban.

“Itu akan sangat membantu mengurangi sampah plastik,” imbuhnya.

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin juga menyampaikan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah pusat tersebut.

Ia bahkan menyarankan penggunaan bahan-bahan alami sebagai alternatif ramah lingkungan.

“Menggunakan daun pisang bisa menjadi solusi yang efektif. Selain ramah lingkungan, juga mudah didapat,” ujarnya.

Munafri bersama Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham dijadwalkan melaksanakan Salat Iduladha 1446 H di Lapangan Karebosi, Jumat (6/6/2025) pukul 06.00 WITA.

Salat Id berjamaah ini akan diikuti Forkopimda dan ribuan warga Makassar, dengan Imam Syekh Dr. Nawwaf Al-Haarisy dan khutbah disampaikan oleh Ustaz Das’ad Latif, Ph.D.

Tahun ini, perayaan Iduladha bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang mengangkat tema “Mengakhiri Polusi Plastik” (#EndingPlasticPollution).

Pemkot Makassar berharap momen ini menjadi titik tolak menuju perayaan keagamaan yang lebih berkelanjutan.

Sebagai catatan, berdasarkan data KLHK, Indonesia menghasilkan 11,18 juta ton sampah plastik pada 2023.

Jika tidak ditangani dengan benar, limbah ini berpotensi menjadi mikroplastik yang membahayakan ekosistem dan kesehatan manusia.

95.9 fm
97.8 fm