INDEKS LITERASI KALTIM MASIH 78,34

3 Juli 2025 14:02 WIB
Plt Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim, Ismiati saat membuka Rakorda Bidang Perpustakaan & Arsip Kaltim, Kamis 3 Juli 2025
Plt Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim, Ismiati saat membuka Rakorda Bidang Perpustakaan & Arsip Kaltim, Kamis 3 Juli 2025 ( )

Balikpapan, SmartFM - Indeks literasi masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 2024 tercatat di angka 78,34 dari skala 100. Meskipun masuk dalam kategori sedang, capaian ini menjadi perhatian serius pemerintah provinsi untuk segera ditingkatkan ke level tinggi, seiring dengan komitmen menghadirkan masyarakat cerdas menyambut Indonesia Emas 2045. 

Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Bidang Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kaltim yang digelar di Aula Kantor Wali Kota Balikpapan, Kamis 3 Juli 2025.

Kegiatan yang mengusung tema “Transformasi Perpustakaan dan Kearsipan Menuju Generasi Emas 2045: Inovatif, Kolaboratif, dan Berkelanjutan” ini dibuka oleh Plt Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim, Ismiati.

Ismiati menegaskan bahwa angka 78,34 harus menjadi pemicu percepatan peningkatan budaya literasi masyarakat. Untuk itu, Kaltim harus bekerja lebih keras agar indeks literasi ini menembus kategori tinggi. Karena literasi adalah pondasi peradaban.

 Ismiati menambahkan bahwa kekuatan bangsa bukan hanya ditentukan oleh kekayaan alam, namun oleh kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu, transformasi perpustakaan dan kearsipan dinilai penting untuk menciptakan ekosistem pengetahuan yang mampu mencetak generasi unggul. Ia juga menekankan bahwa transformasi ini bukan sekadar digitalisasi layanan, tetapi perubahan paradigma.

Menurutnya perpustakaan harus menjadi ruang kolaboratif dan kreatif serta tempat bertumbuhnya gagasan dan bukan sekadar tempat meminjam buku. 

Di sisi lain, capaian membanggakan diraih dalam bidang kearsipan. Pada 2024, nilai pengawasan kearsipan Pemprov Kaltim mencapai 98,61 dan masuk kategori sangat memuaskan. Prestasi ini diharapkan bisa ditiru oleh seluruh kabupaten-kota di Kaltim. 

Rakorda juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, komunitas literasi, hingga LSM dan penggiat arsip.

Semua pihak diajak berbagi praktik baik dalam membangun budaya literasi dan pengelolaan arsip yang transparan serta adaptif.

Dengan semangat inovasi dan kolaborasi yang berkelanjutan, Kaltim disiapkan sebagai contoh provinsi yang unggul dalam literasi dan kearsipan, terutama sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara. (Etty Hariyani)

95.9 fm
97.8 fm