PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) kembali mendampingi para pelaku UMKM wanita dan penyandang disabilitas di Indonesia Timur, khususnya mereka yang selama ini terpinggirkan dari akses perbankan. Semangat untuk bangkit dan mandiri itu bergelora di Balikpapan melalui Program Community Link #JadiBerkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut juga digelar Graduation & Site Visit yang digelar bersama mitra pelaksana dan BerdayaBareng. Graduation ini menandai kelulusan 50 pelaku UMKM pilihan dari musim ketiga program. Mereka datang dari berbagai wilayah—Balikpapan, Makassar, Manado yang membawa harapan baru, semangat usaha, dan cerita perjuangan yang luar biasa.
Tak hanya sekadar lulus, para pelaku UMKM juga mendapat kabar menggembirakan: pembentukan Komunitas UMKM di tiga kota tersebut! Komunitas ini digagas sebagai wadah kolaborasi, pertukaran ide, dan penguatan kapasitas bisnis secara berkelanjutan.
“Community Link #JadiBerkelanjutan adalah bukti nyata bahwa CIMB Niaga ingin membangun ekonomi yang inklusif. Kami ingin semua orang, termasuk perempuan dan teman disabilitas, punya ruang untuk tumbuh, belajar, dan berkembang,” ujar Heny Susetyorini, Branch Area Head Kalimantan Region Area VII CIMB Niaga.
Lily Handayani, pelaku usaha difabel yang menjalankan Safina Quilt, tak bisa menyembunyikan rasa harunya. “Dulu saya kesulitan promosi dan produksi. Tapi setelah ikut program ini, saya merasa lebih percaya diri. Fasilitatornya luar biasa, selalu ada untuk membantu,” tuturnya penuh semangat.
Cerita inspiratif juga datang dari Elaine Adelaide Langelo, pemilik usaha Istana Madu Balikpapan. Lewat pelatihan digital marketing, Elaine berhasil mendongkrak penjualan secara daring. “Saya merasa lebih melek teknologi sekarang. Terima kasih CIMB Niaga!” katanya sambil tersenyum.
Sementara itu, Founder BerdayaBareng, Nicky Clara, juga tak bisa menutupi kebanggaannya. Menurutnya, program ini bukan cuma soal pelatihan, tapi juga soal membangun ekosistem UMKM yang inklusif. “Kami ingin UMKM di Indonesia Timur jadi pionir. Bukan hanya survive, tapi juga kompetitif dan berkelanjutan,” tegasnya.
Sejak 2022, program ini telah melatih lebih dari 690 pelaku UMKM, dan 150 di antaranya sudah mendapatkan akses pembiayaan tanpa bunga. Musim ketiga ini, dari 448 pendaftar, terpilih 50 peserta terbaik yang kini siap melangkah ke tahap berikutnya: membesarkan usaha mereka dengan bekal keterampilan dan dukungan penuh.
Site visit ke UMKM binaan di Balikpapan ini menjadi bukti bahwa program ini bukan sekadar seremonial. Dialog hangat antara tim CSR, fasilitator, dan pelaku usaha memperlihatkan betapa intervensi yang tepat bisa membawa perubahan besar bagi hidup seseorang.
CIMB Niaga sendiri menempatkan program ini sebagai bagian dari pilar CSR-nya: Pemberdayaan Ekonomi, yang selaras dengan prinsip ESG dan tujuan SDGs. Inilah bukti bahwa ketika perbankan turun tangan secara humanis, maka ekonomi tak hanya tumbuh—tapi juga menyentuh dan mengubah hidup banyak orang. “Kami berharap program ini bisa terus diperluas dan berdampak lebih luas lagi. Kolaborasi adalah kuncinya,” tutup Heny. (debi aditya)