Radiosmartfm.com - Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi para profesional penilai dunia dalam Indonesia International Valuation Conference (IIVC) 2025 yang akan digelar pada 23-24 April 2025 di ICE BSD, Tangerang.
Acara ini bertujuan untuk membawa Indonesia ke garis depan dalam perkembangan penilaian aset global, dengan menghadirkan narasumber-narasumber utama yang akan membahas tantangan dan peluang dalam dunia penilaian ekonomi kreatif, yang semakin berkembang pesat.
Sebagai tuan rumah, Indonesia akan menunjukkan kapabilitasnya dalam sektor valuasi yang semakin penting di tengah dinamika ekonomi global. Ketua 1 Dewan Pimpinan Nasional Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI)-Dewi Smaragdina, menegaskan, “Konferensi ini adalah platform strategis bagi profesi penilai untuk berbagi pengetahuan, memperkuat kolaborasi internasional, dan mengintegrasikan standar global dalam konteks lokal.
"Sebagai tuan rumah IIVC 2025, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menunjukkan perannya sebagai pemimpin dalam penilaian aset global. Hal ini bukan hanya sebagai ajang untuk memperkenalkan standar penilaian Indonesia, tetapi juga sebagai platform untuk memperkuat kolaborasi antara para profesional penilai dari berbagai negara," kata Dewi.
Selama dua hari penuh konferensi, peserta akan diajak untuk menjelajahi berbagai topik penting, termasuk peran teknologi dalam sektor ekonomi kreatif, serta tantangan dalam penilaian aset berbasis teknologi dan digital. Wahyu Mahendra (Ketua 2 DPN MAPPI) menambahkan, "Perkembangan teknologi yang pesat memberikan tantangan baru bagi industri kreatif, dan kami sebagai penilai profesional harus mampu memberikan nilai yang objektif terhadap aset-aset yang terus berkembang ini."
IIVC 2025 juga akan membahas bagaimana sektor ekonomi kreatif, seperti seni, desain, dan media, semakin dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, sehingga penting bagi para penilai untuk memahami standar-standar yang dapat memastikan keadilan dan objektivitas dalam penilaian aset kreatif.
Menurut Dewi, "Sebagai penilai, kita perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang bagaimana teknologi mengubah cara kita menilai aset. Ini adalah tantangan, tetapi juga peluang besar untuk memperkenalkan sistem penilaian yang lebih transparan dan adil."
Dalam konferensi ini, para peserta juga akan diajak untuk mendiskusikan bagaimana Indonesia bisa mengatasi gap dalam dunia penilaian, mengingat kecepatan perubahan teknologi di industri global. Wahyu menekankan, "Kami berharap konferensi ini dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan antara para penilai Indonesia dan dunia internasional, agar kita dapat memperkuat kapasitas dan memperluas jaringan dalam menghadapi tantangan global."
Indonesia International Valuation Conference (IIVC) 2025 ini tidak hanya menjadi momentum penting bagi dunia penilaian internasional, tetapi juga sebagai bentuk komitmen Indonesia untuk terus maju dalam perkembangan sektor ekonomi kreatif dan teknologi. Acara ini diharapkan dapat membuka jalan bagi Indonesia untuk memainkan peran lebih besar di kancah global, terutama dalam dunia penilaian aset.