3 Strategi Credo Bersaing di Industri Konveksi ala Wina Tjen

15 Juli 2025 20:57 WIB
Ilustrasi bisnis komveksi.
Ilustrasi bisnis komveksi. ( freepik.com )

Radiosmartfm.com - Di tengah ketatnya persaingan industri konveksi, Wina Tjen, Direktur Credo, membagikan pandangannya dalam wawancara eksklusif di Podcast Smart Business oleh Smart FM (15/7/2025).

Meski bisnis konveksi dipenuhi banyak pemain dari skala besar hingga rumahan, menurut Wina, peluang tetap terbuka bagi siapa pun yang mampu mengenali pasarnya dan menjaga kualitas secara konsisten.

“Bisnis ini memang padat pemain, karena market-nya luas. Yang penting adalah tahu siapa pasar kita,” ujar Wina. 

Kekuatan Jaringan dan Tantangan Konsistensi dalam Bisnis Konveksi

Dalam industri konveksi yang sangat bergantung pada networking, kemampuan untuk membangun dan memanfaatkan jaringan menjadi modal utama. Mulai dari teman sekolah, keluarga, hingga komunitas, semua bisa menjadi pintu masuk peluang bisnis.

Baca Juga: Rahasia CV ala Mia Marianne: Dilirik HR Meski Belum Berpengalaman

Meski bisnis seragam tidak terlalu terdampak oleh serbuan produk impor, karena sistem produksinya berbasis made by order, di mana desain, bahan, dan warna disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Tantangan terbesar yang dihadapi oleh bisnis seperti Credo justru terletak pada konsistensi kualitas produk.

Konveksi ini adalah bisnis “buatan tangan”. Perbedaan gaya menjahit tiap individu membuat konsistensi hasil menjadi tantangan besar. Untuk mengatasinya, Credo menerapkan sistem pelatihan terstandar yang diawasi oleh supervisor produksi.

Wina Tjen membagikan sejumlah strategi dalam mengembangkan bisnis konveksi Credo, yang harus bersaing di tengah padatnya pemain di industri ini. Berikut adalah strategi bertahan dan tumbuh yang diterapkan oleh Credo.

1. Diferensiasi produk

Halaman Berikutnya
PenulisTesa Dabur
95.9 fm
97.8 fm