Banjar, radiosmartfm.com – Tidak jauh dari pusat Kota Martapura, ibu kota Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), terdapat satu kelurahan yang belum bisa lepas dari predikat kumuh, yakni Murung Keraton.
Jika bertandang ke kelurahan yang secara administratif masuk dalam Kecamatan Martapura tersebut, kita dengan mudah dapat menemukan hunian dengan kualitas yang buruk. Lebih parahnya lagi, rumah-rumah penduduk itu berdiri pada lahan yang bukan peruntukannya, yakni di atas bantaran Kali Mati (anak Sungai Martapura).
Atas dasar itu dan keinginan untuk mengurangi ketimpangan akses terhadap perumahan yang layak, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Cabang Martapura, kembali mengalokasikan pembiayaan rumah subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tahun ini.
Sebagai salah satu bank pelaksana utama Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), bank plat merah tersebut turut serta dalam penyediaan rumah layak yang dapat mengurangi tingkat kekumuhan di suatu wilayah.
“Ini bentuk komitmen dalam membantu pemerintah dalam mengatasi masalah kekumuhan,” ujar Pemimpin Cabang BRI Martapura, Subkhan Efendi, pada Senin (17/3).
Menurut Subkhan, dengan mengambil skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR), masyarakat sudah dapat memiliki hunian layak secara permanen.
“Dari pada ngontrak kan, lebih baik ngambil KPR sudah jadi milik sendiri,” ucapnya lagi.
Dijelaskan Subkhan, dengan cicilan Rp800 ribu per bulan selama 20 tahun, masyarakat sudah dapat memiliki rumah tipe 36 dengan luas tanah 120 hingga 140 meter per segi.
“Harga rumah tipe 36 sekarang itu kan Rp170 juta sampai Rp182 juta, dengan cicilan lebih kurang Rp800 ribu masyarakat sudah dapat memilikinya,” imbuh Subkhan.
Subkhan menegaskan, angsuran dan suku bunga yang ditawarkan tetap 5 persen sampai lunas. Artinya, masyarakat tidak perlu khawatir akan adanya perubahan angsuran di tengah jalan.
“Kami jamin angsuran dan bunganya tetap sampai lunas, sisanya kan disubsidi pemerintah,” janjinya.
Ditambahkan Subkhan, untuk wilayah Kalimantan Selatan sendiri, BRI ditargetkan dapat membiayai 1.400 unit rumah KPR pada kuartal pertama tahun ini. Jika mengacu pada realisasi tahun lalu yang mencapai Rp102 miliar lebih, maka BRI cabang Martapura dapat membiayai pembangunan 600 unit rumah pada tahun 2025.
“Untuk Kalsel saja targetnya 1.400 unit, untuk mewujudkannya kami telah bekerjasama dengan 66 pengembang,” sambung Subkhan.
Jika serapan pembiayaan KPR kembali maksimal tahun ini, maka hal itu secara tidak langsung akan turut mendukung program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Kita dukung sepenuhnya program 3 juta rumah yang dicanangkan bapak presiden,” ucapnya lagi.
Di sisi lain, keinginan BRI mengurangi kawasan kumuh ini sejalan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel yang berkomitmen dan berusaha mempercepat target penuntasan penanganan kawasan kumuh di "Banua".
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Kalsel, Mursyidah Amini mengatakan bahwa kawasan kumuh masih menjadi masalah bagi pemerintah daerah, sehingga penting melibatkan seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Permukiman kumuh masih menjadi sebuah permasalahan yang sering dijumpai di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Kalsel," kata Mursyidah.
Pemprov Kalsel menurutnya menyasar beberapa daerah yang menjadi prioritas penanganan kawasan kumuh, seperti Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Barito Kuala (Batola) dan Kota Banjarbaru.
“Kabupaten Banjar merupakan salah satu yang tertinggi tingkat kekumuhannya,” beber Mursyidah.
Salah satu upaya dalam mengurangi kekumuhan ini, lanjut Mursyidah, adalah dengan mendorong pihak perbankan dan pengembang untuk meningkatkan kuota rumah subsidi yang dibangun.
Ia menyebut, saat ini kebutuhan rumah di Kalsel diperkirakan mencapai 200 ribu unit yang akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan keluarga baru.
“Untuk memenuhi kebutuhan rumah itu, Pemprov Kalsel berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menyediakan rumah layak huni dan terjangkau bagi masyarakat,” tandasnya.