“Kami jamin angsuran dan bunganya tetap sampai lunas, sisanya kan disubsidi pemerintah,” janjinya.
Ditambahkan Subkhan, untuk wilayah Kalimantan Selatan sendiri, BRI ditargetkan dapat membiayai 1.400 unit rumah KPR pada kuartal pertama tahun ini. Jika mengacu pada realisasi tahun lalu yang mencapai Rp102 miliar lebih, maka BRI cabang Martapura dapat membiayai pembangunan 600 unit rumah pada tahun 2025.
“Untuk Kalsel saja targetnya 1.400 unit, untuk mewujudkannya kami telah bekerjasama dengan 66 pengembang,” sambung Subkhan.
Jika serapan pembiayaan KPR kembali maksimal tahun ini, maka hal itu secara tidak langsung akan turut mendukung program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Kita dukung sepenuhnya program 3 juta rumah yang dicanangkan bapak presiden,” ucapnya lagi.
Di sisi lain, keinginan BRI mengurangi kawasan kumuh ini sejalan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel yang berkomitmen dan berusaha mempercepat target penuntasan penanganan kawasan kumuh di "Banua".
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Kalsel, Mursyidah Amini mengatakan bahwa kawasan kumuh masih menjadi masalah bagi pemerintah daerah, sehingga penting melibatkan seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Permukiman kumuh masih menjadi sebuah permasalahan yang sering dijumpai di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Kalsel," kata Mursyidah.
Pemprov Kalsel menurutnya menyasar beberapa daerah yang menjadi prioritas penanganan kawasan kumuh, seperti Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Barito Kuala (Batola) dan Kota Banjarbaru.
“Kabupaten Banjar merupakan salah satu yang tertinggi tingkat kekumuhannya,” beber Mursyidah.
Salah satu upaya dalam mengurangi kekumuhan ini, lanjut Mursyidah, adalah dengan mendorong pihak perbankan dan pengembang untuk meningkatkan kuota rumah subsidi yang dibangun.
Ia menyebut, saat ini kebutuhan rumah di Kalsel diperkirakan mencapai 200 ribu unit yang akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan keluarga baru.
“Untuk memenuhi kebutuhan rumah itu, Pemprov Kalsel berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menyediakan rumah layak huni dan terjangkau bagi masyarakat,” tandasnya.