Banjarbaru, radiosmartfm.com – Program Sungai Martapura Asri yang digagas pada 2021 lalu, diklaim telah mampu menurunkan nilai indeks pencemar di Sungai Martapura.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Roy Rozali Anwar saat membacakan sambutan Gubernur Kalsel, Muhidin, pada Pembukaan Rapat Koordinasi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Sungai Martapura, di Gedung Idham Chalid Banjarbaru pada Senin (30/12) pagi.
Menurut Roy, gubernur Kalsel menyerukan penguatan sinergi untuk kembalikan fungsi, nilai dan keindahan Sungai Martapura.
“Saya mengajak semua pihak lintas sektor untuk menguatkan kolaborasi dan sinergi guna menyelesaikan persoalan Sungai Martapura bersama-sama secara konsisten,” terangnya.
Pada rakor yang dihadiri perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Kalsel ini, Roy menyampaikan bahwa keberadaan Sungai Martapura merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat Banua.
Tak lupa, ia juga mengapresiasi upaya yang telah dilakukan semua pihak dalam menghadapi permasalahan Sungai Martapura dalam beberapa tahun terakhir.
“Sungai Martapura yang merupakan sumber air baku untuk air bersih, air minum sekaligus sumber pengairan pertanian di beberapa wilayah Kalsel menjadikan sungai ini sumber kehidupan di banua,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisal Nurofiq, melalui Plt Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Sigit Reliantoro ditemui usai rakor menyampaikan bahwa salah satu hal yang mendasari pelaksanaan rakor ini adalah instruksi Menteri LH, Hanif.
Dimana berdasarkan indeks kualitas LH di Indonesia, salah satu yang paling rendah adalah indeks kualitas air, dan atas hal tersebut, Hanif menginstruksikan arahan untuk fokus mengembalikan pemulihan kualitas mutu air di sungai-sungai di Indonesia.
Lebih lanjut, Sigit menyampaikan bahwa menurut studi sungai Martapura secara sosial dan ekonomi memberikan dampak keberlanjutan yang cukup baik. Namun dari sisi daya dukung dan tampung lingkungan dan ekologinya cukup rendah, sehingga diperlukan upaya-upaya perbaikan.