Radiosmartfm.com - Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan baik di tahun 2025 maupun di tahun 2026. Daya beli masyarakat yang melemah dan kinerja industri nasional yang tidak meningkat menjadi sinyal buruknya situasi ekonomi nasional saat ini.
Sebelumnya, Global Economic Prospects (GEP) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 dan tahun 2026 masing-masing sebesar 5,1 persen, namun Bank Dunia menurunkan angka di kedua tahun tersebut menjadi 4,7 persen untuk tahun 2025 dan 4,8 persen untuk tahun 2026.
Menanggapi situasi tersebut dibutuhkan strategi yang tepat dalam mengelola keuangan pribadi, berikut tips yang harus Anda terapkan.
Menerapkan gerakan no buy challenge
Pada awal tahun 2025, tantangan no buy challenge ramai diserukan di media sosial. Tren ini pada dasarnya mengajak masyarakat Indonesia untuk menghilangkan sikap konsumtif dengan tujuan untuk lebih banyak menyimpan uang dan memulai hidup yang lebih minimalis.
Baca Juga: Makassar dan OJK Bersinergi Tingkatkan Literasi Keuangan Lewat Koperasi Merah Putih
Gerakan ini bukan hanya sekedar tren, namun juga bisa dijadikan sebagai langkah cermat untuk menghadapi situasi ekonomi saat ini dan kedepan. Yang perlu dilakukan dalam menerapkan no buy challenge, pertama-tama adalah dengan membuat daftar barang/jasa yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan.
Langkah tersebut juga menghindari terjadinya tindakan impulsif di masa depan, sehingga nantinya pengeluaran yang ada bukan untuk memenuhi keinginan sesaat, melainkan pendapatannya bisa dialokasikan ke hal-hal yang lebih penting dan bermanfaat.
Pengelolaan keuangan yang bijaksana
Memiliki perencanaan yang jelas atas keuangan merupakan langkah bijaksana dalam menghadapi kondisi ekonomi nasional yang tidak stabil. Hal ini dapat dilakukan dengan mengalokasikan pendapatan secara terperinci.