Fatmawati Rusdi: Gau Maraja Wujud Refleksi dan Arah Pembangunan Maros

4 Juli 2025 13:54 WIB
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi ( Dok Humas Pemprov Sulsel )

Makassar, SmartFM - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menghadiri malam puncak peringatan Hari Jadi ke-66 Kabupaten Maros sekaligus membuka secara resmi Festival Gau Maraja yang digelar di Lapangan Pallantikang, Kamis malam.

Perayaan tahun ini mengusung tema “Maju dan Berkembang sebagai Potensi Adat dan Budaya”, dan dirangkaikan dengan peluncuran program unggulan di Kawasan Situs Prasejarah Leang-Leang, satu-satunya Taman Arkeologi di Sulawesi Selatan.

Dalam sambutannya, Fatmawati menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan masyarakat Maros.

Ia menekankan bahwa peringatan hari jadi bukan hanya seremoni tahunan, melainkan momentum untuk merefleksikan capaian dan merancang masa depan yang inklusif dan berkarakter.

“Peluncuran Gau Maraja adalah langkah progresif. Ini mencerminkan semangat gotong royong, keberanian, dan kolaborasi dalam membangun daerah dari pinggiran ke pusat,” ujar Fatmawati.

Festival ini, menurutnya, menjadi jembatan antara warisan budaya dan modernitas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat identitas masyarakat.

Fatmawati juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sulsel telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,4 triliun untuk program-program prioritas yang berdampak langsung kepada masyarakat, termasuk Maros.

“Kami ingin memastikan pembangunan berjalan inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada kesejahteraan rakyat,” tegasnya.

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. H. Fadli Zon, turut hadir dan memberikan apresiasi atas pelestarian budaya yang dilakukan oleh Pemkab Maros.

Ia menilai bahwa kolaborasi antara budaya, alam, dan partisipasi generasi muda akan menjadi kekuatan penting dalam menjaga identitas bangsa.

“Leang-Leang adalah aset nasional. Taman Arkeologi ini mengukuhkan Indonesia sebagai negara megadiversity. Kita harus terus merawat akar budaya kita,” ujarnya.

Bupati Maros, Chaidir Syam, menyambut hangat para tamu dan menegaskan bahwa Maros adalah tanah yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan melalui adat istiadat.

“Selamat datang di tanah yang mendewakan tamu dan menghargai siapa pun yang datang. Budaya bukan sekadar warisan, tapi nafas kehidupan kita sehari-hari,” kata Chaidir.

Festival Gau Maraja diisi dengan beragam atraksi seni tradisional, seperti Tari Pepeka ri Makka, silat tradisional, tari kolosal khas Maros, serta pameran Bilah Pusaka Nusantara dan lokakarya budaya. Ratusan pelajar tampil memukau di hadapan ribuan pengunjung yang memadati lokasi acara.

Tokoh adat Maros, Kareang Turikale Brigjen Pol (Purn) A.A. Mapparessa Daeng Manimbang, turut menyampaikan pesan adat yang mendalam:

“Bercocok tanamlah di hati manusia, karena hati manusia itu suci dan jujur, tak akan pernah berbohong.”

Makna petuah tersebut mengajak masyarakat untuk selalu menanamkan kebaikan, karena dari sanalah kebenaran akan tumbuh dan kembali kepada pelakunya.

Festival Gau Maraja ditutup dengan harapan besar agar Kabupaten Maros menjadi daerah yang maju, berbudaya, dan berdaya saing global, sejalan dengan visi Sulsel Maju dan Berkarakter Menuju Indonesia Emas 2045.

95.9 fm
97.8 fm