Manado, SmartFM – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Sulawesi Utara menggelar media gathering yang bertempat di salah satu Hotel di Kota Manado. Rabu, (04/06/2025).
Dalam Kegiatan ini dihadiri oleh Kakanwil Ditjen Imigrasi Sulawesi Utara, Ramdhani, Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum, Novly T. N Momongan, Kepala Bidang Dokumen Perjalanan, Izin Tinggal, dan Status Keimigrasian, Rejeki Putra Ginting dan Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Kepatuhan Internal, James Smart J. Sembel.
Kegiatan diawali dengan paparan dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Sulawesi Utara, Ramdhani terkait gambaran umum kinerja keimigrasian sepanjang tahun 2025 serta inovasi dan program Kanwil Ditjen Imigrasi Sulawesi Utara beserta jajaran kedepannya.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Sulawesi Utara, Ramdhani kepada awak media memaparkan ada 13 program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan namun hanya 6 Program yang terkait Imigrasi yakni:
Lebih lanjut Ramdhani menjelaskan terkait penguatan layanan keimigrasian berbasis digital saat ini sudah berlangsung, baik pengajuan paspor secara online maupun pengajuan izin tinggal, sebagai contoh proses pengajuan wisatawan mancanegara dari Cina, saat ini mereka sudah bisa mengajukan visa di negara mereka, ketika mereka masuk ke Sulawesi Utara maka segera di clearance di Bandara Sam Ratulangi. Namun Jika ada wisatawan mancanegara yang belum mengajukan visa di negaranya Kanwil Ditjen Imigrasi Sulut bisa memfasiltasi wisatawan mancanegara tersebut untuk mengajukan visa di Bandara Sam Ratulangi, Manado."jelasnya.
Selanjutnya Ramdhani memaparkan terkait penguatan Auto Gate ini, sesuai dengan Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Jenderal Polisi (Purn) Drs. Agus Andrianto,S.H.,M.H, bahwa Ia menuturkan saya punya mimpi untuk Bandara Sam Ratulangi ini menjadi pilot project pertama di Indonesia Timur, bisa mengalahkan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin yang ada di Makassar,"tuturnya.
Bahkan Ia sudah membuat kajian terkait pentingnya masalah Auto Gate, karena Auto Gate ini adalah sistem gerbang otomatis yang digunakan untuk memudahkan dan mempercepat proses imigrasi karena alat itu adalah contoh modernisasi Bandara, sehingga Ia mencontohkan orang yang pertama kali datang ke suatu negara, pertama kali yang dilihat adalah Pelayanan Imigrasinya seperti apa yaitu menghindari adanya pungutan-pungutan liar yang terjadi, apabila bersentuhan secara langsung dengan petugas.
Selain itu Ia mengatakan jumlah personil yang tidak memadai dengan masifnya orang asing yang masuk saat ini dan gencarnya program pariwisata yang di galakan oleh Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus maka otomatis semakin banyak juga maskapai maupun penumpang yang datang di Sulawesi Utara, untuk itu diperlukan Auto Gate agar dibangun sehingga Bandara Sam Ratulangi ini bisa menjadi mercusuar di kawasan Indonesia Timur."ucapnya.
Menurutnya lay out Bandara Sam Ratulangi yang sudah ada kurang representatif dan cukup kecil baik itu di pintu kedatangan maupun keberangkatan Internasional karena alat yang mau di pasang itu berjumlah kira-kira 5 sampai 6 alat.
Ia juga menambahkan alat Auto Gate ini berasal dari negara Spanyol seharga 1,5 Miliar Rupiah dan bandara-bandara di Indonesia yang sudah representatif dengan alat ini diantaranya adalah Bandara Ngurah Rai-Bali, Bandara Juanda-Surabaya, Bandara Soekarno-Hatta-Jakarta, serta Bandara Hang Nadim yang ada di Batam.
Kemudian Ramdhani menjelaskan kunjungan dari komisi XIII DPR RI yang lalu di Sulawesi Utara sejalan dengan program Auto Gate ini dimana komisi XIII DPR RI merekomendasikan untuk program Auto Gate ini segera di pasang dan Ia berharap jika Auto Gate ini sudah terpasang di Bandara Sam Ratulangi tentunya dapat memberikan kemudahan dan meningkatkan kenyamanan kepada masyarakat, mengurangi antrian, serta mempercepat proses imigrasi penumpang.”pungkas Ramdhani.