Makassar, SmartFM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memastikan ketersediaan pangan strategis dalam kondisi aman menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Berdasarkan hasil analisis neraca pangan bulan Mei 2025, sejumlah komoditas utama tercatat dalam kondisi surplus.
Dari 12 komoditas strategis yang dianalisis, beras menempati posisi tertinggi dalam hal ketahanan stok.
Data menunjukkan, ketersediaan beras di Sulsel mencapai 1.153.918 ton, sementara kebutuhan bulanan hanya sekitar 86.098 ton. Artinya, stok beras cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 384 hari ke depan.
"Ini menandakan ketahanan pangan kita, khususnya beras, berada dalam posisi sangat aman," kata Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Muhammad Ilyas, Selasa (3/6/2025).
Selain beras, komoditas lain yang juga tercatat dalam kondisi aman antara lain bawang merah, daging sapi, kedelai, jagung, cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai besar, minyak goreng, dan gula pasir.
Namun, stok bawang putih menjadi yang terendah, hanya cukup untuk tujuh hari ke depan.
Meski stok tergolong aman, Pemerintah Provinsi Sulsel bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tetap siaga dan melakukan berbagai langkah antisipatif guna menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di pasar.
Salah satunya melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar secara masif di seluruh kabupaten/kota.
"Gerakan ini rutin kami lakukan terutama menjelang hari-hari besar keagamaan, termasuk Idul Adha. Tujuannya agar masyarakat mudah mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau, sekaligus menjaga distribusi pangan tetap lancar," jelas Ilyas.
Dengan langkah ini, Pemprov Sulsel optimistis distribusi pangan tetap terkendali dan daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah momentum perayaan Idul Adha.