Peringati Hari Lingkungan Hidup 2025, Pemkot Makassar Canangkan Gerakan Jumat Bersih dan Perangi Polusi Plastik

29 Juni 2025 13:27 WIB
( Dok Humas Pemkot Makassar )

Makassar, SmartFM - Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Kota Makassar meluncurkan sejumlah langkah konkret untuk menciptakan perubahan perilaku masyarakat dan sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan berkelanjutan.

Mengusung tema “Hentikan Polusi Plastik, puncak peringatan digelar di kawasan Car Free Day Jalan Jenderal Sudirman, Minggu (29/6), yang sekaligus menjadi momentum pencanangan gerakan “Jumat Bersih” secara serentak di seluruh wilayah kota.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyatakan bahwa gerakan Jumat Bersih bukan sekadar simbolis, melainkan upaya nyata membangun budaya kebersihan yang konsisten dan partisipatif.

“Jumat Bersih ini bukan seremoni. Semua elemen, mulai dari ASN, RT/RW, kelurahan, hingga kecamatan, wajib turun langsung membersihkan lingkungan setiap pekan,” tegas Munafri.

Lewat kegiatan rutin seperti kerja bakti di sekitar kanal, penataan kawasan pasar, dan pembersihan lingkungan RT/RW, Pemkot berharap tumbuh kesadaran kolektif warga untuk menjaga kebersihan kota secara berkelanjutan.

Pemkot juga menyiapkan sistem evaluasi dan penghargaan bagi lingkungan RT-RW paling aktif dalam menjaga kebersihan. Lomba kebersihan antar-RT/RW akan digelar rutin setiap bulan.

Sebagai bagian dari kebijakan jangka panjang, Pemkot Makassar memperkuat pengelolaan sampah berbasis wilayah melalui reaktivasi Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) di seluruh kecamatan.

“TPS 3R harus jadi pusat pemilahan. Sampah organik, anorganik, dan residu dipisah sejak awal, sehingga hanya residu yang masuk ke TPA,” jelas Munafri.

Selain itu, Pemkot mulai melarang penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan perkantoran dan mendorong penggunaan tumbler sebagai bagian dari perubahan gaya hidup ramah lingkungan.

“Kalau jogging pagi, bawa tumbler sendiri. Tidak ada lagi beli air kemasan. Kita harus mulai dari diri sendiri,” tegasnya.

Inovasi lain yang sedang disiapkan adalah program konversi sampah menjadi nilai tukar untuk membantu pembayaran listrik prabayar bagi warga berpenghasilan rendah.

“Kalau sampah punya value, warga akan terdorong memilah. Ini sudah kita uji coba dan akan diperluas pada Agustus,” ungkap Munafri.

Program ini sekaligus mendorong masyarakat melihat sampah sebagai potensi ekonomi, bukan sekadar limbah yang dibuang begitu saja.

Acara ini dihadiri berbagai elemen, termasuk Ketua TP PKK Melinda Aksa Mahmud, jajaran kepala SKPD, perwakilan BUMD, komunitas lingkungan, hingga sektor swasta.

Pemkot turut mendorong peran aktif asosiasi hotel dan restoran dalam mendukung gerakan pengurangan plastik dan pengelolaan sampah berkelanjutan.

Munafri menegaskan bahwa semua langkah ini bertujuan membentuk budaya bersih dan sadar lingkungan di tengah masyarakat.

“Kita tidak bisa menunggu momen besar untuk peduli lingkungan. Kalau sudah terbiasa bersih, gerakan seperti ini akan jadi kebiasaan, bukan kewajiban,” pungkasnya.

95.9 fm
97.8 fm