Pemkot Makassar Dorong Peran Guru BK Cegah Kekerasan Gender di Sekolah

28 Mei 2025 12:24 WIB
( Dok Humas Pemkot Makassar )

Makassar, SmartFM - Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh kepada Komunitas Ibu Cerdas Indonesia (KICI) atas penyelenggaraan seminar bertajuk “Peran Bimbingan dan Konseling dalam Melawan Kekerasan Berbasis Gender di Lingkungan Pendidikan”.

Seminar ini digelar bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, bertempat di Ruang Sipakatau, Kantor Balaikota Makassar, pada Selasa (27/5/2025).

Dalam sambutannya, Aliyah menegaskan bahwa kekerasan berbasis gender di lingkungan pendidikan merupakan persoalan nyata yang tidak boleh diabaikan.

“Ini bukan lagi persoalan tersembunyi. Ini nyata. Terjadi di kelas, lorong sekolah, bahkan di layar-layar ponsel anak-anak kita,” ungkapnya.

Mengutip data dari KPAI tahun 2024, Aliyah menyebut terdapat 1.157 kasus kekerasan terhadap pelajar di Indonesia, dengan 168 kasus terjadi di Makassar.

Mirisnya, sebagian besar korban adalah perempuan dan pelakunya berasal dari lingkungan terdekat, seperti teman sebaya hingga pendidik.

Ia menekankan peran strategis guru Bimbingan dan Konseling (BK) sebagai garda depan dalam menciptakan ruang kelas yang aman dan berempati, khususnya bagi siswa SMP yang tengah menjalani fase krusial pencarian jati diri.

“Satu guru yang percaya pada seorang anak bisa mengubah seluruh jalan hidupnya,” ucap Aliyah penuh haru.

Aliyah juga mengajak semua pihak untuk menghapus stigma terhadap guru BK, dan melihat mereka sebagai agen transformasi pendidikan yang membawa perubahan nyata dalam kultur sekolah.

“Makassar unggul hanya bisa lahir dari ruang kelas yang aman, dari guru-guru yang berempati dan melek teknologi,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam memperkuat peran guru BK melalui empat langkah strategis:

  1. Meningkatkan kapasitas guru BK dengan pendekatan trauma healing dan perspektif gender.
  2. Membangun sistem pelaporan kekerasan yang aman dan ramah anak di sekolah.
  3. Menumbuhkan budaya empati melalui kurikulum nilai dan keteladanan guru.
  4. Mendorong kolaborasi erat antara sekolah, orang tua, dan komunitas.

Mengakhiri sambutannya, Aliyah menitipkan harapan besar kepada KICI agar terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan sistem pendidikan yang adil, inklusif, dan manusiawi.

“Kepada para guru BK se-Kota Makassar: Anda bukan pelengkap, Anda adalah kunci,” tutupnya.

Hadir dalam kegiatan ini, Ketua TP PKK Kota Makassar Melinda Aksa Munafri, Ketua KICI Sulsel A. Asfianti, S.Sos, Ketua KICI Kota Makassar Ir. Hanifa Sangaji, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Makassar, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, dan para guru BK SMP se-Kota Makassar.

95.9 fm
97.8 fm