Makassar Siapkan Sekolah Rakyat Jenjang SMP, Sasar Anak dari Keluarga Miskin Ekstrem

23 Juni 2025 17:50 WIB
( Dok Humas Pemkot Makassar )

Makassar, SmartFM – Pemerintah Kota Makassar bersama Sentra “Wirajaya” Kementerian Sosial RI menggelar audiensi membahas kesiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat jenjang SMP di Kota Makassar, Senin (23/6), di Kantor Balai Kota Makassar.

Pertemuan ini dihadiri Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Kepala Dinas Pendidikan Achi Soleman, serta Kepala Sentra Wirajaya Makassar Nur Alam.

Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan inklusif yang menyasar anak-anak dari keluarga miskin ekstrem dan rentan, sebagai upaya menekan angka putus sekolah dan memperluas akses pendidikan formal.

“Poin krusial yang kami bahas adalah bagaimana menyiapkan proses belajar siswa Sekolah Rakyat agar berjalan baik, berkelanjutan, dan inklusif,” ujar Nur Alam usai pertemuan.

Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada anak miskin ekstrem di Makassar yang tertinggal dari pendidikan.

Sekolah Rakyat rencananya akan berlokasi di Jalan Salodong, Kecamatan Tallo, dalam kompleks Sentra Wirajaya Makassar. Proses pembangunan fasilitas dan penyusunan kurikulum saat ini telah memasuki tahap akhir.

Program ini ditargetkan resmi diluncurkan pada 14 Juli 2025, dengan rencana kehadiran perwakilan pemerintah pusat, bahkan kemungkinan Presiden Republik Indonesia turut hadir.

Pada tahap awal, sekolah ini akan membuka enam rombongan belajar (rombel) untuk jenjang SMP dengan total kuota 150 siswa. Sementara untuk jenjang SD, masih dalam tahap perencanaan dan belum dibuka tahun ini.

Salah satu siswa yang akan menjadi bagian dari peluncuran adalah Naila, anak yang sebelumnya sempat menjadi perhatian publik karena kondisi tempat tinggalnya yang memprihatinkan. Naila direncanakan akan disatukan dengan siswa lain dari berbagai daerah sebagai simbol nasionalisasi program Sekolah Rakyat.

Nur Alam juga menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Makassar atas dukungannya, termasuk dalam upaya penyediaan hunian layak untuk keluarga Naila.

“Pak Wali sudah menunjukkan komitmen kuat, bahkan telah menyiapkan lokasi lahan untuk tempat tinggal Naila,” ungkapnya.

Namun ia mengingatkan bahwa kasus Naila hanyalah salah satu dari banyak anak yang hidup dalam kondisi serupa bahkan lebih buruk, namun belum mendapat sorotan publik.

“Seleksi dan bantuan harus tetap proporsional dan berdasarkan kebutuhan riil. Masih banyak anak-anak lain yang perlu perhatian serius,” tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menilai kehadiran Sekolah Rakyat sebagai terobosan penting dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Sosial RI, yang menggandeng pemerintah daerah untuk menjangkau anak-anak yang terpinggirkan dari sistem pendidikan formal.

“Program ini memberi akses pendidikan berkualitas tanpa biaya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, disertai pendampingan sosial dan bantuan logistik,” kata Munafri.

Ia menegaskan, Pemkot Makassar akan terus mendukung inisiatif ini baik dari sisi teknis maupun sosial.

“Kami berharap Sekolah Rakyat menjadi pintu masuk menuju masa depan lebih cerah bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu di Makassar,” tutupnya.

95.9 fm
97.8 fm