Banjarmasin, radiosmartfm.com – Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus menunjukan komitmennya dalam pembantu pengembangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sudah tidak terhitung lagi pelaku UMKM yang naik kelas menjadi pengusaha, atas dukungan permodalan dari BRI melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Salah satu pelaku UMKM yang beruntung mendapatkan akses permodalan itu adalah Rahmina, pimpinan lembaga kursus dan pelatihan Modesty Nia yang beralamatkan di Jalan Anang Adenansi Banjarmasin.
Berkat dukungan permodalan dari BRI dan hasil kerja kerasnya, Rahmina berhasil mengembangkan usaha jasa tata busana miliknya dengan melatih para generasi muda untuk terampil dalam bekerja, dan berwiraswasta.
“Dengan adanya dukungan permodalan dari BRI kita bisa mengembangan tempat melatih generasi muda ini hingga menjadi calon pekerja unggul,” ungkap Rahmina saat ditemui di lokasi pelatihan Modesty Nia, pada Senin (28/04).
Rusmina mengaku penuh perjuangan dalam mengembangkan lembaga kursusnya ini yang dimulai saat sang suami meninggalkannya untuk selama-lamanya. Kala itu, Rusmina harus bekerja keras menghidupi dua buah hatinya lewat usaha menjahit.
“Mau tidak mau demi anak kita harus bekerja keras, saat itu saya memutuskan membuka usaha jahit,” ungkapnya.
Setelah usahanya mulai berkembang dan ingin menularkan kesuksesannya kepada orang lain, Rusmina pun memberanikan diri mengajukan pinjaman modal usaha ke BRI untuk merintis tempat uji kompetensi di 2018.
“Berkat dukungan BRI itu kami bisa melakukan perombakan fasilitas, agar dapat lebih maksimal dalam melatih generasi muda,” sebutnya.
Hadirnya lembaga kursus ini diakui banyak alumni pelatihan sangat membantu dalam meningkatkan keterampilan kerja. Seperti yang dirasakan warga Banjarmasin, Rafiah yang telah berhasil membuka sendiri usaha jahit pakaian di kawasan Kelayan Banjarmasin.
“Saya mengasah bakat saya di lembaga kursus ini hingga akhirnya bisa membuka sendiri usaha menjahit,” jelash Rafiah.
Atas didikan Rusmina, Rafiah mengaku banyak menguasai bermacam teknik dalam menjahit pakaian hingga mendapatkan pelanggan tetap dari kalangan sekolah.
“Alhamdulillah saat ini sudah banyak pelanggan tetap saya,” tutup Rafiah.