Manado,SmartFM– Kantor Perwakilan Bani Indonesia Provinsi Sulawesi Utara menggelar acara Halal Bihalal dan Silahturahmi serta penyampaian outlook perekonomian Sulawesi Utara yang bertajuk "Menjaga Optimisme, Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan, bertempat di Wale Tondano Lantai 3, Kantor Perwakilan BI Sulut
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara Andry Prasmuko dalam sambutannya menjelaskan bahwa Perekonomian Global dengan berbagai kebijakan Presiden AS Donald Trump dan Perang Dagang antara Amerika dan Cina tidak mengurangi Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara. Kamis, (24/04/2025).
Andry Prasmuko juga menjelaskan kinerja Perekonomian Nasional pada tahun 2024 tumbuh sebesar 5,04% secara tahunan didorong dari sisi lapangan usaha industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi. Sementara itu dari sisi pengeluaran didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Ia menjelaskan berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi nasional periode januari-desember tahun 2024 sebesar Rp. 1.714,2 Triliun, jadi mengalami peningkatan sebesar 20,8% secara tahunan dengan di dominasi oleh Penanaman Modal Asing dan lokasi investasi di luar Jawa. Sedangkan realisasi investasi nasional berdasarkan sektornya di dominasi oleh Sektor Transportasi, Pergudangan, dan Telekomunikasi dengan nilai investasi Rp. 58,04 Triliun.
Selain itu Andry mengatakan berdasarkan sumber Badan Pusat Statistik kinerja ekspor nasional bahwa negara tujuan ekspor Indonesia di dominasi oleh China dengan nilai Ekspor 6,03 Milyar USD, dilanjutkan dengan AS dengan nilai ekspor 2,46 Milyar USD. Adapun komoditas utama ekspor Indonesia adalah bahan bakar mineral dan lemak & minyak hewan/nabati yang juga merupakan komoditas utama ekspor Sulut.
Di sisi lain Andry memaparkan Perekonomian Sulawesi Utara (Sulut) pada triwulan IV 2024 tumbuh 5,59% (yoy), mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya 5,21% (yoy), seiring faktor musiman akhir tahun HBKN Nataru, realisasi belanja pemerintah, peningkatan penjualan korporasi, akselerasi penyaluran kredit, dan penyelenggaraan pilkada. Hal ini mendorong PDRB Sulut secara keseluruhan tahun 2024 (yoy) tumbuh lebih tinggi dibandingkan nasional sebesar 5,39% (vs 5,03%)."tutur Andry.
Pada kesempatan yang sama Kepala Kantor Wilayah DJBC Sulbagtara Erwin Situmorang menyampaikan bahwa Sulawesi Utara bukan penghasil tekstil, furniture, elektronik namun potensi ekspor yang bisa menjadi peluang.”ujar Erwin.
Ia juga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara berasal dari ekspor, impor, ia mencontohkan komoditas ekspor yang sudah langsung yakni ke negara Filipina berupa CPO.
Selain itu Ia juga menjelaskan bahwa komponen investasi di Sulut ini semuanya ada namun manfaatnya belum optimal contohnya pelabuhan Bitung dan bandara Sam Ratulangi yang sudah internasional, kata Erwin yang belum dimanfaatkan itu adalah Kawasan Ekonomi Khusus Bitung maupun Likupang. Harusnya kawasan ini sebagai trigger pertumbuhan ekonomi Sulut.”jelas Erwin.
Untuk itu Erwin mengajak untuk semua pemangku kepentingan agar mengoptimalkan apa yang sudah dibangun dan memanfaatkan secara bersama-sama potensi ekspor ini. Jika tidak dimanfaatkan maka akan diambil oleh provinsi lain.”tegasnya.