Selain merayakan pencapaian, Prof. Zudan menyinggung dua agenda demokrasi besar tahun ini: Pemilu serentak pada Februari 2024 dan Pilkada serentak pada November 2024.
Ia mengapresiasi netralitas ASN selama berlangsungnya pesta demokrasi tersebut. Namun, ia juga menyoroti tantangan pasca-pilkada, seperti pergantian pejabat yang tidak didasarkan pada meritokrasi.
"Fenomena balas budi dan balas dendam oleh kepala daerah terpilih harus dihentikan. Kami memohon Presiden untuk memperkuat sistem meritokrasi agar ASN dapat bekerja dengan lebih optimal," harapnya.
Acara peringatan ditutup dengan berbagai kegiatan apresiasi, termasuk pemberian penghargaan kepada anggota Korpri yang berprestasi.
Prof. Zudan juga menyampaikan doa agar Presiden dan Wakil Presiden terus diberi kesehatan dan kemudahan dalam memimpin Indonesia.
HUT ke-53 Korpri menjadi momentum penting untuk merefleksikan dedikasi ASN demi kemajuan bangsa.