Pilkada Serentak di Sulsel: Indeks Kerawanan Rendah, Demokrasi Damai Terjaga

28 November 2024 18:57 WIB
Pengamat politik Universitas Hasanuddin, Prof. Armin Arsyad
Pengamat politik Universitas Hasanuddin, Prof. Armin Arsyad ( Dok Pemprov Sulsel )

Makassar, SmartFM - Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Sulawesi Selatan berjalan dengan lancar dan aman pada Rabu, 27 November 2024. Proses pencoblosan hingga penghitungan suara di tingkat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) telah selesai tanpa kendala berarti.

Kondisi kondusif ini menjadi sorotan dalam rapat koordinasi Tim Desk Pilkada Sulsel bersama pemerintah kabupaten/kota. Stabilitas yang tercipta selama tahapan Pilkada diharapkan terus terjaga hingga proses rekapitulasi suara rampung.

Pengamat politik Universitas Hasanuddin, Prof. Armin Arsyad, memberikan apresiasi terhadap sinergi yang terjalin antara penyelenggara Pilkada, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulsel, serta berbagai pihak terkait.

Menurutnya, koordinasi yang baik di bawah kepemimpinan Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, menjadi kunci utama dalam mencegah potensi konflik selama proses Pilkada.

"Kolaborasi Forkopimda Sulsel dengan penyelenggara di bawah arahan Prof. Zudan mampu mencegah potensi konflik di lapangan. Ini merupakan contoh baik dari kerja sama yang efektif," ujar Prof. Armin.

Berdasarkan data dari Bawaslu RI, Sulawesi Selatan tercatat sebagai provinsi teraman kedua dalam pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2024. Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Sulsel masuk kategori rendah dengan skor 10,20, berada di bawah Bengkulu yang menempati posisi teraman dengan skor 3,79.

Prof. Armin juga menyoroti pendekatan preventif dan persuasif yang diterapkan oleh Prof. Zudan sejak awal masa jabatannya.

Strategi seperti sosialisasi intensif, dialog langsung dengan masyarakat, serta penguatan pengamanan di daerah rawan konflik terbukti efektif dalam menciptakan suasana demokrasi yang damai.

"Sulsel telah membuktikan bahwa kerja keras semua pihak mampu menghasilkan Pilkada yang aman dan kondusif. Ini patut dijadikan model bagi daerah lain di Indonesia," tambahnya.

Keberhasilan ini juga dikaitkan dengan penerapan konsep cooling system yang dilakukan Prof. Zudan. Berbagai program hiburan dan aktivitas sosial yang melibatkan masyarakat berhasil mengalihkan perhatian publik dari isu-isu yang berpotensi memicu gesekan.

"Kemampuan Prof. Zudan dalam menerapkan cooling system telah menurunkan potensi kerawanan konflik hingga level terendah. Ini membuktikan pentingnya kepemimpinan yang mampu mengonsolidasikan semua elemen," ujar Prof. Armin.

Dengan sinergi Forkopimda dan penyelenggara, potensi kerawanan tinggi yang sebelumnya dikhawatirkan berhasil diredam, menjadikan Pilkada Sulsel sebagai salah satu pelaksanaan pemilu yang patut diapresia secara nasional.

95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz fm
101.2 fm
101.8 fm