Jakarta, SmartFM - Puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Korpri ke-53 berlangsung meriah di GOR Mahaka, Kelapa Gading, Jakarta, pada Rabu, 29 November 2024.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Kabinet Merah Putih, seperti Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI (MenPAN-RB) Rini Widyantini, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kumham Imipas) RI Yusril Ihza Mahendra, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Korpri, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, menyampaikan lima usulan strategis kepada Presiden Prabowo Subianto.
Usulan tersebut meliputi evaluasi desentralisasi dan pilkada, perlindungan karir ASN, desain baru pilkada, penerapan single salary system, serta penerbitan Peraturan Pemerintah tentang Korpri.
"Alhamdulillah, di usia ke-53 ini, Korpri tetap solid dan bersatu dari Sabang hingga Merauke," ungkap Prof. Zudan.
Ia menyampaikan rasa syukur atas perjalanan panjang Korpri sebagai organisasi yang menaungi aparatur sipil negara (ASN) sejak berdirinya pada tahun 1971.
HUT ke-53 Korpri mengusung tema Korpri untuk Indonesia, yang menurut Prof. Zudan menjadi simbol komitmen ASN untuk memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa. Ia juga memberikan pesan semangat kepada seluruh anggota Korpri di berbagai wilayah untuk tetap berkarya dan setia pada negara.
Selama November, yang dikenal sebagai Bulan Korpri, berbagai kegiatan digelar di tingkat nasional dan daerah.
Beberapa di antaranya adalah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), donor darah, bakti sosial, sunatan massal, operasi katarak, serta pertandingan olahraga seperti bulu tangkis dan e-sport.
"Kami juga mendukung program kemandirian pangan dan stabilisasi harga melalui kerja sama dengan BULOG," jelasnya.
Selain merayakan pencapaian, Prof. Zudan menyinggung dua agenda demokrasi besar tahun ini: Pemilu serentak pada Februari 2024 dan Pilkada serentak pada November 2024.
Ia mengapresiasi netralitas ASN selama berlangsungnya pesta demokrasi tersebut. Namun, ia juga menyoroti tantangan pasca-pilkada, seperti pergantian pejabat yang tidak didasarkan pada meritokrasi.
"Fenomena balas budi dan balas dendam oleh kepala daerah terpilih harus dihentikan. Kami memohon Presiden untuk memperkuat sistem meritokrasi agar ASN dapat bekerja dengan lebih optimal," harapnya.
Acara peringatan ditutup dengan berbagai kegiatan apresiasi, termasuk pemberian penghargaan kepada anggota Korpri yang berprestasi.
Prof. Zudan juga menyampaikan doa agar Presiden dan Wakil Presiden terus diberi kesehatan dan kemudahan dalam memimpin Indonesia.
HUT ke-53 Korpri menjadi momentum penting untuk merefleksikan dedikasi ASN demi kemajuan bangsa.