Banjarmasin, radiosmartfm.com - Pemerintah Kota Banjarmasin meluncurkan sistem pembayaran nontunai untuk transaksi digital menggunakan QRIS di Pasar Terapung Siring Pierre Tendean, belum lama tadi.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, mengatakan program itu dikerjasamakan dengan Bank Kalsel sebagai penyedia layanan perbankan.
Inisiatif untuk mendorong ekonomi digital dinilai penting dalam mempercepat transformasi digital, khususnya di sektor perdagangan lokal.
Sehingga memudahkan para pedagang dan pembeli saat bertransaksi tanpa harus bingung dengan uang kembalian.
"Mudah-mudahan dengan pemanfaatan platform digital ini, makin banyak transaksi dan pengunjung juga dimudahkan," tuturnya.
Baca Juga: Retribusi Sewa Lapak Pasar di Banjarmasin Tahun Depan Ditarget 9M
Ia berharap penggunaan QRIS dapat diperluas ke sektor lainnya yang ada di Kota Banjarmasin, terutama yang berkaitan dengan transaksi pembayaran.
Salah satunya pembayaran kelotok atau kapal bermesin yang dioperasikan untuk wisata susur sungai.
Ditambahkan Ibnu, pemanfaatan QRIS adalah salah satu cara memulihkan ekonomi daerah pasca pandemi Covid-19.
Diharapkan dengan adanya kemudahan tersebut, transaksi digital meningkat dan berdampak positif terhadap kesejahteraan.
"Mudah-mudahan juga dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dengan begitu kami berharap ekonomi kita semakin pulih, transaksi semakin banyak, dan masyarakat semakin sejahtera," pungkas Ibnu.
Seperti diketahui, ada dua pasar terapung di Kalimantan Selatan. Yakni di Desa Lok Baintan, Kabupaten Banjar; dan di Siring Pierre Tendean, Kota Banjarmasin.
Pasar Terapung Banjarmasin beroperasi tiap akhir pekan untuk mendorong peningkatan transaksi bagi para pedagang.