Meluruskan Work-Life Balance: Perspektif Baru dari Arvan Pradiansyah

16 Juli 2025 16:13 WIB
Ilustrasi work-life balance.
Ilustrasi work-life balance. ( freepik.com )

Radiosmartfm.com - Work-life balance menjadi prinsip yang sangat dijunjung tinggi oleh Gen Z. Banyak yang percaya bahwa pekerjaan seharusnya bisa diselesaikan di jam kerja dan tidak mengganggu kehidupan pribadi, kecuali dalam kondisi darurat. 

Akan tetapi, masalah muncul ketika prinsip ini dijadikan “standar mutlak” tanpa mempertimbangkan situasi secara objektif. Sebenarnya, konsep work-life balance lahir dari asumsi bahwa pekerjaan bisa mengganggu kesejahteraan pribadi. 

Melalui wawancara bersama Smart FM dalam program Smart Happiness, Arvan Pradiansyah selaku Motivator Nasional menyatakan bahwa, bisa jadi kekacauan dalam kehidupan personal justru berdampak pada kinerja pekerjaan, bukan sebaliknya.

“Work-life balance asumsi dari pekerjaan yang dapat mengganggu kesejahteraan pribadi. Padahal bisa jadi, yang terjadi adalah hidup kita yang kacau sehingga pekerjaan yang terganggu.” ucap Arvan (20/6/2025).

Baca Juga: All Out di Tempat Kerja: Kunci Karier Cemerlang ala Anthony Dio Martin

Untuk memahami makna work-life balance secara lebih jernih, berikut adalah tiga hal penting yang perlu kita sadari menurut Arvan Pradiansyah.

1. Lebih Jujur dan Adil dalam Melihat Masalah

Sering kali, kita langsung menyalahkan pekerjaan, atasan, atau tuntutan klien sebagai penyebab stres dan ketidakseimbangan. Padahal, masalah sebenarnya bisa saja terletak pada kondisi hidup pribadi yang tidak stabil.

Sebelum menyalahkan lingkungan kerja, cobalah untuk lebih objektif. Pekerjaan bukan musuh, justru bisa menjadi solusi dan sarana pertumbuhan pribadi. Jika dikelola dengan baik, pekerjaan bisa memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan.

2. Bertanggung Jawab, Bukan Membagi Waktu Secara Kaku

Halaman Berikutnya
PenulisTesa Dabur
95.9 fm
97.8 fm