Di sisi manajemen pemerintahan, Appi mengajak seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) menanggalkan ego sektoral dan memperkuat koordinasi lintas sektor.
“Keberhasilan satu dinas adalah keberhasilan pemerintah kota. Kita bukan institusi otonom yang bisa bekerja sendiri,” tegasnya.
Appi juga mengingatkan agar perhatian tidak hanya tertuju pada kawasan elit, melainkan juga menjangkau potensi wisata di wilayah menengah ke bawah, seperti Ujung Tanah dan Jalan Titang yang kaya dengan budaya kuliner khas.
“Saya ingin program yang benar-benar membumi. Kita semua tahu, kalau ke Kota Makassar, pasti ke Losari. Tapi apakah Losari sudah memberikan kesan yang baik? Ini yang akan kita evaluasi,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Makassar, M. Roem, memaparkan sejumlah program unggulan yang tengah disiapkan, antara lain penciptaan lapangan kerja di sektor industri kreatif, pengembangan Makassar Creative Hub, serta pembangunan pusat budidaya wisata mangrove di kawasan pesisir.
“Selain itu, bukan cuma retribusi Losari, tapi ada juga pajak hotel, restoran, dan hiburan yang harus dioptimalkan, dengan hulu dan hilirnya berada di Badan Pendapatan Daerah,” jelas Roem.
Program-program tersebut diharapkan menjadi bagian dari upaya terintegrasi dalam membangun Kota Makassar yang inklusif, berdaya saing, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.