Kotamobagu, SmartFM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara menggelar Panen Raya Bawang Merah bersama Kelompok Tani Berkah di Kotamobagu yang bertempat di Kelurahan Pobundayan,Kotamobagu, pada Selasa (15/04/2025).
Kehadiran Bank Indonesia Sulawesi Utara di Kotamobagu ini berperan sebagai anggota TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) baik di Kota Kotamobagu maupun di Provinsi Sulawesi Utara. Ini juga merupakan wujud kerja nyata Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan pengendalian harga.
Andry Prasmuko Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara dalam sambutannya menyampaikan sudah hampir empat tahun melaksanakan program ini bersama Ketua Poktan Berkah Fadly Paputungan, Andry mengatakan program ini diawali dengan keikutsertaan Poktan Berkah sebagai salah satu petani unggulan Bank Indonesia melalui kelas dan proses seleksi.”kata Andry.
Andry menjelaskan proses seleksi kelas petani unggulan Bank Indonesia ini, atas usulan dari dinas di seluruh provinsi Sulawesi Utara yang diwakili oleh masing-masing kabupaten/kota kemudian belajar bersama-sama selama satu tahun, baik teori maupun praktek setelah itu ada wisudanya namun Andry menjelaskan ada juga kelompok tani yang mengalami “Failed” atau gagal karena tidak serius dan tidak capai target sehingga tidak di wisuda.”jelas Andry.
Andry juga mengungkapkan bahwa Ketua Poktan Berkah Fadly Paputungan ini adalah “rising star” atau “from zero to hero” dari lahan sewa sampai memiliki beberapa hektar sehingga Bank Indonesia meyakini Poktan Berkah ini produktivitasnya bagus. Interaksi Bank Indonesia dengan Patua ini tidak hanya pembinaan secara teori namun memberikan bantuan berupa Saprodi, bibit, alat pertanian dan alat transportasi, yang merupakan upaya BI Sulut selaku anggota TPID.”ungkap Andry.
Selain itu Andry mengatakan Kota Kotamobagu ini tingkat inflasinya relatif lebih tinggi daripada Kota Manado, dari data yang ada memang kecenderungan harga-harga di Kotamobagu ada selisih dengan kota Manado apakah ini karena masalah transportasi atau mungkin ada hal lain, tapi saya meyakini Kota Kotamobagu ini juga penghasil dari komoditas-komoditas yang menyumbang inflasi, semestinya inflasi di Kota Kotamobagu tidak setinggi dengan kota Manado dilihat dari bulan terakhir penyebabnya adalah cabai atau rica ini merupakan pekerjaan rumah bersama.”ucap Andry.
Andry berharap digital farming yang dilakukan oleh Poktan Berkah bisa menjadi replikasi bagi poktan-poktan yang lain sehingga bisa menjamin suplai dari cabai dan cabai tidak lagi menjadi penyebab inflasi.
Andry mengajak mari kita bergerak bersama-sama untuk mengendalikan harga tanpa harus merugikan petani, nilai tukar petani tetap harus dijaga dengan meningkatkan suplai yang ada. Kegiatan ini tidak bisa berjalan dengan baik tanpa kolaborasi bersama baik dari forkopimda, dinas pertanian dan para petani."pungkas Andry.
Pada kesempatan yang sama Walikota Kotamobagu Dr. Weny Gaib,Sp.M, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada hari ini kita semua melaksanakan panen raya Bawang Merah yang merupakan kerjasama, kerja keras, dedikasi serta ketekunan para petani sehingga panen raya bawang merah hari ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan daripada para petani namun juga sebagai simbol kebersamaan. Weny juga sangat mengapresiasi kepada seluruh kalangan yang telah sama-sama menggolkan program ini terutama dari pihak Bank Indonesia.”tutur Weny.
Ia juga mengatakan dukungan Bank Indonesia yang begitu aktif, artinya kita harus memanfaatkan sebagai petani apa yang telah menjadi program Bank Indonesia salah satunya meningkatkan produksi pangan untuk ketahanan pangan yang gunanya adalah mengendalikan inflasi. Tetapi Bank Indonesia tidak bisa bekerja sendiri karena Petaninya ada di Kota Kotamobagu, untuk itu saya sangat berharap ke Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Camat, Lurah dapat mengambil peran ini secara bersama-sama berkoordinasi turun kebawah sampai ke petani menyampaikan bahwa ada gagasan besar dari Bank Indonesia untuk mendukung pertanian.”ujar Weny.
Salah satu bukti bahwa hari ini kita ada disini ada pak Fadly Paputungan sebagai Ketua Poktan Berkah yang merupakan contoh lahir dari kandungan Bank Indonesia. Melahirkan seorang tokoh sentral dalam bidang pertanian seperti Ketua Poktan Berkah Fadly Paputungan yang hari ini kita lihat akan melakukan panen raya bawang merah kemudian telah melakukan penanaman sepuluh ribu pohon cabe yang nantinya akan dipanen, itu adalah kerjasama Bank Indonesia.Untuk itu Ini harus tersampaikan kepada seluruh petani yang ada di Kota Kotamobagu jangan hanya pak Fadly saja yang bisa melakukan ini, petani lainpun harus bisa melakukan ini caranya bagaimana tanya pada pak Fadly, tanya pada Bank Indonesia, komunikasi ini lewat siapa yakni lewat dinas pertanian, camat dan lurah sehingga sinergitas harus terjadi dan informasi dapat tersampaikan sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto mengenai ketahanan pangan.”kata Weny.
Lebih lanjut Weny Gaib menjelaskan mengenai inflasi seharusnya kota Manado itu lebih tinggi dari Kota Kotamobagu karena produknya ada disini, yang menjadi masalah adalah perpindahan suatu barang ketempat yang lain, tidak melakukan penanaman cabai secara besar-besaran. Weny berharap dengan adanya contoh penanaman 10000 pohon cabai dari Poktan Berkah agar bisa menjadi penyemangat dan membagi ilmu bagi petani-petani yang lain.”tutup Weny.
Selanjutnya Ketua Poktan Berkah Fadly Paputungan saat diwawancarai awak media mengatakan pada tahun 2020 direkrut oleh Bank Indonesia untuk menjadi petani unggulan dengan mengikuti pelatihan selama satu tahun untuk belajar banyak tentang mendalami cara budidaya bawang merah. Selain itu Ia menjelaskan jumlah anggota ada 10 anggota kelompok tani dan 1 penasihat.”tuturnya.
Diketahui alat pertanian yang digunakan berbagai macam diantaranya alat untuk penyiraman, tangki semprot, dan Ia berharap kalau mendapat dukungan Bank Indonesia dibutuhkan alat-alat yang sedikit besar.”harapnya.
Fadly juga menjelaskan hasil tanam bawang merah untuk per minggu itu sebanyak 2 ton yang dipasarkan lalu untuk keuntungan mencapai sampai 100 juta lebih dari bibit 300 kilo dengan hasil panen 7 ton dengan harga 40 ribu dipotong proses kebutuhan tanaman saprodi dan pupuk jadi 70 ribu untuk biaya produksi.”jelasnya.
Turut Hadir Walikota Kotamobagu Dr. Weny Gaib,Sp.M, Wakapolres Kotamobagu Kompol Romel Pontoh S.E.M.AP, Ops Kodim 1303 Bolaang Mongondow Kapten Infantri Demsius Abraham Pasi, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Kotamobagu, Fenty Dilasandi Miftah SP, Asisten II Pemerintah Kotamobagu Adnan Masinae, S.IP,M.Si, Anggota DPRD Kotamobagu Bob Paputungan, S.T, Camat Kotamobagu Selatan Rinra S.Lamaka S.E, Lurah Pobundayan Andika Setiawan Paputungan, Ketua Poktan Berkah Fadly Paputungan.