Andalkan Beragam Olahan Mangrove dan Wisata Susur Sungai, Sungai Rasau Siap Bersaing Menjadi Desa BRILian Terbaik Tingkat Nasional

29 Maret 2025 16:03 WIB
Proses pembuatan dodol dari buah Rambai Bogem
Proses pembuatan dodol dari buah Rambai Bogem ( )

Tanah Laut, radiosmartfm.com – Setelah menempuh perjalanan sejauh 38 Km dari Kota Banjarmasin, saya tiba di desa Sungai Rasau, Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan, pada pagi Sabtu (29/3). Sesampainya di desa yang berada di pesisir laut Jawa itu, pandangan mata langsung dimanjakan dengan aktivitas masyarakat dengan hasil lautnya yang beragam dan melimpah.

Mata juga langsung disuguhkan dengan pemandangan gugusan hutan mangrove yang menjadi tembok pembatas antara pemukiman warga dengan gelombang air laut. Hutan mangrove itu membentang sepanjang sungai Maluka yang mengalir di sepanjang wilayah desa Sungai Rasau hingga ke muara laut Jawa.

Memiliki luas wilayah 618 hektar dengan jumlah penduduk sebanyak 2.071 jiwa, mata pencaharian warga Sungai Rasau mayoritas nelayan. Di mana hasil alam yang dihasilkan seperti udang, ikan laut, kepiting, dan ikan bandeng.

Melalui BUMDes setempat, kekayaan alam yang berlimpah itu kemudian berhasil diolah menjadi produk khas dan unggulan desa Sungai Rasau, seperti kerupuk udang, terasi, dan lain sebagainya. Produk inovasi yang paling menarik adalah olahan dari tanaman berjenis mangrove yaitu dari buah Rambai padi dan Rambai Bogem. Pakan alami Bekantan, satwa endemik Pulau Kalimantan itu diolah menjadi dodol, sirup, aneka cemilan, dan selai.

Keberhasilan dalam pengolahan kekayaan alam yang dilakukan pelaku UMKM itu berhasil menjadikan Desa Sungai Rasau masuk 15 besar nasional Program Desa BRILian tahun 2024. Program Desa BRILiaN sendiri merupakan program inkubasi dari BRI yang mendukung pengembangan desa melalui penguatan BUMDes, digitalisasi, inovasi, dan sustainability.

Proses pembuatan dodol dari buah Rambai Bogem
Proses pembuatan dodol dari buah Rambai Bogem ( )

“Alhamdulillah desa Sungai Rasau masuk 15 besar nasional Program Desa BRILian,” ungkap Sekretaris Desa Sungai Rasau, Salman pada Sabtu (29/3) pagi.

Dijelaskan Salman, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti penilaian akhir Program Desa BRILian dengan target menjadi yang terbaik di tingkat nasional. Salah satu persiapan utamanya adalah memaksimalkan keberadaan BUMDes untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

“BUMDes kami telah bekerjasama dengan BRI dalam meningkatkan usaha ekonomi masyarakat. Banyak usaha yang dijalankan BUMDes kami seperti Agen BRILink, penjualan alat tulis kantor dan lain sebagainya. Transaksi kami sudah digital menggunakan QRIS BRI meski ada yang masih menggunakan cash,” sebut Salman lagi.

Persiapan selanjutnya adalah dengan memaksimalkan potensi wisata susur sungai yang ada di Desa Sungai Rasau. Sambil menikmati pemandangan hutan mangrove dan matahari terbenam di muara laut Jawa, pengunjung menurut Salman juga dapat menyaksikan habitat asli Bekantan dan monyet ekor panjang yang dapat dengan mudah ditemukan saat berwisata susur sungai.

Halaman Berikutnya
PenulisFakhrurazi
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz fm
101.2 fm
101.8 fm