Pesona QRIS BRI Di Pasar Wadai Ramadan Banjarmasin

27 Maret 2025 13:12 WIB
Pedagang di Pasar Wadai Ramadan Banjarmasin
Pedagang di Pasar Wadai Ramadan Banjarmasin ( Fakhrurazi )

Banjarmasin, radiosmartfm.com – Nuasa islami berbalut tradisi, langsung terasa jika kita memasuki kawasan Pasar Wadai Ramadan yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin di siring Nol KM Banjarmasin.

Deretan ratusan stand dagangan tertata rapi mengisi kedua sisi jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin mulai dari depan Makorem 101 Antasari hingga rumah dinas Wali Kota Banjarmasin.

Pasar wadai yang dibuka mulai pukul 15.00 WITA hingga waktu sahur selama bulan Ramadan ini menyediakan kuliner khas daerah Kalsel seperti kue bingka, amparan tatak, Katupat Kandangan, Olahan Masakan Kambing, dan berbagai masakan lainnya.

Kue warisan leluhur Banjar yang dulunya ‘wajib’ disajikan dalam beberapa upacara adat, seperti bingka barandam, wadai cincin, gagatas, kalalapun, putu mayang, amparan tatak, pais pisang dan wajik, juga dapat dengan mudah ditemukan di momen pasar wadai (kue) ini.

Pasar wadai ramadan Banjarmasin yang konon telah ada sejak zaman kolonial Belanda ini sejatinya merupakan tradisi yang patut dilestarikan. Namun, pemerintah daerah tidak menutup mata dengan perkembangan zaman, terutama dalam hal digitalisasi pembayaran. Di mana, semua pedagang pasar wadai diwajibkan menyediakan barcode QRIS yang berguna sebagai sarana pembayaran.

Kesempatan ini dimanfaatkan BRI cabang Banjarmasin Samudera yang memfasilitasi penyediaan QRIS kepada pedagang pasar wadai ramadan Banjarmasin.

Erwin, Branch Office Head BRI BO Banjarmasin Samudera menjelaskan bahwa penggunaan BRImo di pasar wadai merupakan bagian dari upaya mempercepat adopsi digital dalam transaksi sehari-hari. Dengan hanya memindai kode QR yang tersedia di setiap lapak dagangan, pembeli bisa membayar dengan cepat dan aman tanpa perlu repot membawa uang tunai.

“BRImo menjadi salah satu solusi digitalisasi keuangan yang didukung oleh Bank BRI untuk meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat,” sebut Erwin, pada Selasa (25/3).

Ia menambahkan, transformasi digital ini tidak hanya memberikan kemudahan, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di era yang serba digital. Dengan meningkatnya penggunaan pembayaran digital di Pasar Wadai, diharapkan masyarakat semakin terbiasa dengan transaksi non-tunai yang lebih aman dan praktis.

“Mudah-mudahan masyarakat semakin terbiasa dengan transaksi non tunai ini,” harapnya.

Salah seorang pembeli, Nur Sari Kasih, yang membeli aneka jajanan khas seperti amparan tatak dan bingka barandam, mengaku sangat terbantu dengan sistem pembayaran digital ini. Ia pun tak perlu khawatir lagi tidak membawa uang tunai banyak. Dengan cukup membuka aplikasi, scan QR, dan mencantumkan nominal sesuai harga, maka pembayaran menurut Kasih telah selesai.

“Saya sekarang tidak membawa uang cash yang banyak lagi, kebanyakan membayar dengan QRIS BRI,” sebut Kasih.

Pembeli yang lain, Yeyen menyebut telah lama membiasakan cashless dalam bertransaksi sehari-hari, termasuk saat belanja di pasar wadai ramadan. Ia mengaku tak perlu membawa uang cash berbelanja ke pasar wadah, karena telah mengetahui para pedagang telah menyediakan barcode QRIS.

“Saya sudah lama membiasakan cashless, kesini cukup membawa telepon genggam saja,” Sebut ASN di Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin ini.

Sementara itu, salah seorang pedagang pasar wadai ramadan Banjarmasin, Dinan merasakan banyak keuntungan dengan adanya pembayaran secara digital ini. Pemilik merek dagang Mr Potato itu mengaku tidak perlu lagi menyediakan uang kembalian, dan tidak perlu lagi menyetor uang hasil penjualan ke bank.

Saat lapak dagangan hanya dijaga karyawan, ia mengaku tak khawatir adanya penyelewengan hasil penjualan, karena uangnya langsung masuk ke rekeningnya.

“Pokoknya serba enak sekarang, kami pedagang berterima kasih kepada BRI,” pungkasnya.

PenulisFakhrurazi
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz fm
101.2 fm
101.8 fm