Ia juga menyebutkan bahwa secara nasional, target penanaman yang dicanangkan oleh Kementerian Kehutanan dan Kementerian Pertanian mencapai 1,1 juta hektare.
"Harapannya, seluruh provinsi termasuk Sulawesi Selatan dapat turut serta dalam penanaman padi Gogo. Tanaman ini sangat cocok untuk lahan kering dan menjadi solusi bagi petani skala kecil hingga menengah," tambahnya.
Prof. Fadjry Djufry menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto berharap Indonesia tidak lagi mengimpor beras tahun ini, dengan kontribusi nyata dari Kementerian Kehutanan melalui program perhutanan sosial.
Sebagaimana diketahui, Perhutanan Sosial memiliki peran penting dalam pengentasan kemiskinan, pengelolaan hutan berkelanjutan, pengembangan ekonomi lokal, pengurangan konflik sosial, serta pengurangan emisi gas rumah kaca.
Sementara itu, Pj Bupati Takalar, Muhammad Hasbi, mengungkapkan bahwa terdapat 219 area perhutanan masyarakat yang dialokasikan untuk penanaman padi Gogo di lahan kering.
"Ini adalah potensi besar dalam memperkuat cadangan pangan nasional. Langkah yang diambil oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Kehutanan ini merupakan terobosan luar biasa," pungkasnya.