Susur Sungai Martapura, Plt. Deputi PPKL KLH: Mari Benahi Bersama

31 Desember 2024 09:09 WIB
Plt. Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI, Sigit Reliantoro, usai menyusuri Sungai Martapura
Plt. Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI, Sigit Reliantoro, usai menyusuri Sungai Martapura ( Humas DLH Kalsel )

Banjarmasin, radiosmartfm.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan pemerintah kabupaten/kota di Kalimantan Selatan (Kalsel), diminta bersama-sama mengatasi permasalahan sungai Martapura.

Hal itu diungkapkan Plt. Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI, Sigit Reliantoro, usai menyusuri Sungai Martapura dari Desa Sungai Rangas dan berakhir di dermaga siring Menara Pandang Kota Banjarmasin, pada Senin (30/12) sore.

Menurut Sigit, sebelum Program Sungai Martapura Asri digagas 2021 lalu, pembenahan Sungai Martapura dilakukan sendiri-sendiri oleh pemerintah daerah, sehingga hasilnya tidak maksimal.

Baca Juga: Partisipasi Pemprov Kalsel Pada Haul Guru Sekumpul, Sediakan Warung Gratis Hingga Water Rescue

Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan menjadi sebuah awal untuk mensinergikan dan mengkolaborasikan upaya untuk mewujudkan Sungai Martapura Asri, yang menjadi penyemangat untuk melakukan perbaikan di sungai Martapura.

“Mari kita benahi sama-sama, kita tingkatkan lagi sinergi dalam membenahi Sungai Martapura,” ajak Sigit.

Sigit menuturkan, salah satu permasalahan yang ada di sungai Martapura adalah rendahnya indeks kualitas air yang menghitung kualitas sungai yang ada di Indonesia.

“Bapak Menteri memberikan arahan kita sudah harus mulai fokus untuk melakukan istilahnya pemulihan kualitas lingkungan sungai-sungai di Indonesia,” kata Sigit.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana menyebutkan dari hasil peninjauan lapangan, pihaknya menemukan beberapa persoalan yang memang dari dulu sudah dikenali dan sampai sekarang belum selesai.

“InsyaAllah dengan adanya kunjungan ini bersama teman-teman dari Kementerian Lingkungan Hidup, kita sama-sama bisa mencari solusi bersama, melakukan langkah kolaboratif untuk bisa menyelesaikan persoalan yang ada di Sungai Martapura,” kata Hanifah.

Diantaranya yaitu sampah yang masih belum terkendali dengan baik dari hulu menuju hilir kota Banjarmasin, kemudian juga enceng kondok, jamban terapung, kegiatan-kegiatan industri yang langsung melakukan aktivitas kebadan sungai, dan tentunya penataan kawasan tadi mendapatkan apresiasi dari pihak KLH untuk penataan kawasan.

“Kami berpikir bahwa seandainya kampung biru dan kampung hijau bisa direplikasi di sepanjang sungai itu tentu akan memberikan kemudahan di dalam pengelolaan lingkungan hidup. Diantaranya pengelolaan sampah, kemudian juga pengendalian pertumbuhan rumah yang ada di sepanjang Sungai Martapura,” pungkasnya.

PenulisFakhrurazi
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz fm
101.2 fm
101.8 fm