Soppeng, SmartFM - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, bersama Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak dan Forkopimda Soppeng, meninjau lokasi banjir di Kelurahan Cabbenge, Kabupaten Soppeng. Banjir yang melanda sejak Minggu lalu telah merendam sekitar 300 rumah.
Banjir di Kabupaten Soppeng terjadi akibat curah hujan tinggi dan kiriman air dari wilayah Bone. Di Kecamatan Lilirilau, banjir mencapai ketinggian hingga dua meter sebelum mulai surut.
Bencana ini memengaruhi sekitar 8.000 warga dan menyebabkan 6.000 hektar lahan pertanian gagal tanam. Banyak warga bertahan di rumah panggung mereka, sementara sebagian ternak dilaporkan hanyut terbawa arus.
Prof. Zudan memastikan langkah-langkah tanggap darurat berjalan baik, termasuk evakuasi warga dan distribusi logistik melalui dapur umum. Ia juga menyerahkan bantuan sembako kepada korban banjir dan menginstruksikan pendataan petani yang gagal panen untuk pemberian bibit bantuan.
Gubernur menyebutkan bahwa perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak akan menjadi prioritas jika anggaran mencukupi.
“Kita akan lihat kemungkinan bantuan keuangan khusus di APBD 2025. Untuk APBD 2024, waktunya sudah tidak memungkinkan,” ujarnya.
Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak, menuturkan bahwa Kecamatan Lilirilau menjadi wilayah yang paling parah terdampak. Ia bersyukur kondisi air mulai surut. Sementara itu, seorang warga, Andi Satriawan, mengapresiasi langkah pemerintah. “Alhamdulillah, penanganan baik, terutama terkait air bersih,” katanya.
Banjir melanda sejak Minggu, 22 Desember 2024, dengan dampak yang signifikan bagi kehidupan warga dan sektor pertanian di wilayah tersebut.
Prof. Zudan berkomitmen untuk terus mendukung pemulihan pasca-banjir, baik untuk warga maupun sektor pertanian. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang bergerak cepat dalam penanganan bencana ini.
Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi dan kabupaten, diharapkan pemulihan dampak banjir di Soppeng dapat segera terwujud.