Makassar, SmartFM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus menunjukkan komitmennya dalam penanggulangan Tuberkulosis (TB).
Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menghadiri Pertemuan Kemitraan Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Tuberkulosis yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Sulsel di Hotel Almadera pada Senin, 25 November 2024.
Dalam kesempatan itu, Jufri Rahman menegaskan bahwa TB merupakan salah satu penyakit yang menjadi prioritas pemerintah. Ia mengungkapkan bahwa jumlah korban akibat TB jauh lebih tinggi dibandingkan Covid-19, dengan tingkat penularan yang sangat besar.
"Penyakit TB ini menelan korban lebih banyak daripada Covid. Penanganannya membutuhkan upaya yang sistematis, terstruktur, dan masif dari pemerintah," ujar Jufri.
Jufri menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam mengantisipasi penyebaran TB. Faktor sosial dan lingkungan turut memengaruhi peningkatan jumlah korban.
"Lingkungan yang padat penduduk dan kualitas udara yang buruk, terutama di perkotaan, memperburuk situasi," jelasnya.
Untuk itu, ia mendorong peningkatan infrastruktur kesehatan di tingkat desa, seperti pembangunan Puskesmas pembantu dan penambahan tenaga surveilans.
"Mitigasi ini harus dilakukan secara serius, dengan fokus tenaga kesehatan pada penyakit seperti TB," tambahnya.
Menurut Jufri, rencana aksi yang matang dan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan sangat diperlukan.
"Perencanaan yang baik harus dilaksanakan dengan cek dan evaluasi yang sesuai. Rencana aksi seperti ini adalah kebutuhan mutlak," tegasnya.
Ketua Panitia, M. Yusril Yunus, menyebutkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menyusun dan menyempurnakan Rencana Aksi Daerah (RAD) dalam penanggulangan TB di Sulsel. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menghasilkan regulasi dan kebijakan yang mendukung penganggaran program tersebut.
"Regulasi yang mendukung sangat penting untuk mencapai target nasional dalam penanggulangan TB di Provinsi Sulsel," kata Yusril.
Acara tersebut turut dihadiri oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sulsel, Ketua Baznas, Ketua FKUB, serta unsur perbankan. Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam mengatasi tantangan penyebaran TB di Sulsel.