Surabaya, radiosmartfm.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan studi lapangan penanganan bencana ke Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada Selasa (19/11).
Studi lapangan ini bertujuan untuk belajar pengelolaan Taman Edukasi Bencana yang lebih dulu dan sukses dikembangkan oleh BPBD Jatim.
Di sela-sela kegiatan, Kepala BPBD Kalsel, Raden Suria Fadliansyah, menjelaskan bahwa kegiatan studi tiru ini, pihaknya banyak belajar tentang penanganan bencana, terutama dalam upaya mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan.
"Tadi kita melihat bagaimana cara mengenalkan bencana ke anak-anak sambil memahami bagaimana bencana itu sehingga dapat mengurangi dampak dari risiko bencana," ujar Suria.
Hasil kegiatan kaji tiru ini, lanjut Suria, akan di terapkan di Kalsel yang akan diawali dengan penyusunan rencana pengembangan taman edukasi bencana.
Baca Juga: Disdikbud Kalsel Siap Jalankan Program Menteri Pendidikan yang Baru
"Pada akhir 2024 ini kami segera menyusun strategi untuk di kembangkan pada 2025 mendatang," sambung Suria.
Dengan adanya taman edukasi bencana ini, harap Suria, nantinya proses mitigasi bencana dapat berjalan dengan maksimal, dan pada akhirnya dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
"Bencana itu tidak dapat dihindari, tapi setidaknya kita dapat mengurangi dampaknya," harapnya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jatim, Dadang Iqwandy, berharap jajaran BPBD Kalsel dapat melakukan Amati Tiru dan Modifikasi (ATM) dengan tujuan agar bisa memberikan pelayanan secara optimal kepada masyarakat dalam hal penanggulangan bencana.
Hal itu dikarenakan masyarakat wajib diberikan informasi seperti potensi bencana yang ada di wilayahnya masing-masing.
"Masyarakat harus mendapatkan edukasi bencana yang baik, mudahan segera terealisasi di Kalsel," ucapnya.
Baca Juga: Kotabaru Titik Terakhir Safari Deklarasi Pilkada Damai Polda Kalsel
Dijelaskan Dadang, BPBD Provinsi Jatim melakukan berbagai macam inovasi agar materi-materi penanggulangan bencana itu menarik karena pengunjungnya mulai dari usia PAUD sampai dewasa.
"Menindaklanjuti itu kami bangun berbagai macam sarana untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk membuat edukasi itu menjadi lebih menarik bagi masyarakat", jelas Dadang.
Dadang juga menyampaikan berbagai strategi komunikasi kebencanaan yang telah diterapkan.
Salah satunya dengan melibatkan media, yang dinilai efektif untuk menyebarluaskan informasi terkini terkait bencana, sehingga masyarakat mendapatkan akses informasi yang cepat dan akurat.
"Program itu diharapkan dapat menjadi model bagi Kalsel untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana," jelasnya lagi.
Studi lapangan ke BPBD Jatim ini didampingi Kabid kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana serta diikuti oleh puluhan petugas kebencanaan BPBD Kalsel.
Kunjungan diawali dengan melihat secara langsung bagaimana provinsi tersebut berhasil mengelola komunikasi, informasi, dan edukasi kebencanaan.
Berbagai program terkait upaya penanggulangan bencana, mulai dari pembuatan taman edukasi bencana, tenda pendidikan bencana (tenpina) dan inovasi lainnya.