Bulukumba, SmartFM - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, memimpin High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulsel. Pertemuan ini digelar di Aula Same Resort, Kabupaten Bulukumba, pada Senin, 18 November 2024.
HLM kali ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh anggota Forkopimda Sulsel, para bupati dan walikota se-Sulsel, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sulsel, serta perwakilan OPD kabupaten/kota.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, inflasi bulanan (month to month/mtm) Sulsel pada Oktober 2024 tercatat sebesar 0,15%, sedangkan inflasi tahunan (year on year/yoy) mencapai 1,53%. Sementara itu, inflasi tahun kalender (year to date/ytd) dari Januari hingga Oktober 2024 berada pada angka 0,68%.
Dalam pertemuan ini, Prof. Zudan menekankan pentingnya neraca pangan untuk memastikan stabilitas pasokan dan mendukung kerjasama antar daerah (KAD).
Ia juga menyoroti perlunya meningkatkan Gerakan Pangan Murah dan memperluas Mini Distribution Center (MDC) di delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sulsel, seperti Makassar, Palopo, dan Parepare.
"Pemerintah kabupaten/kota juga perlu menyiapkan kebijakan subsidi jika diperlukan, serta mendorong program closed loop hortikultura," ujar Zudan. Ia juga meminta pemerintah daerah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan tiket menjelang Nataru.
Rizki Ernadi Wimanda, Kepala BI Sulsel, mengapresiasi komitmen Pj Gubernur dalam upaya pengendalian inflasi.
Ia menjelaskan bahwa komoditas beras, hortikultura, dan perikanan menjadi faktor utama yang mempengaruhi inflasi di Sulsel.
Rizki juga memaparkan strategi pengendalian inflasi secara menyeluruh, termasuk digitalisasi pertanian, efisiensi distribusi melalui program SIPEPPA, dan pengembangan MDC di wilayah IHK.
Sebagai langkah tindak lanjut, HLM ini menghasilkan empat rekomendasi utama: memastikan ketersediaan pasokan dan harga terjangkau untuk komoditas strategis, memperkuat koordinasi TPID dengan maskapai penerbangan, mempercepat pembentukan closed loop hortikultura, serta memperluas implementasi MDC di kota-kota IHK yang belum memiliki fasilitas tersebut.
“Kolaborasi antara pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci utama keberhasilan pengendalian inflasi,” pungkas Rizki.