Radiosmartfm.com - Dalam dunia kerja, Anda tentu ingin berada di lingkungan yang sehat, bersama orang-orang yang dapat dipercaya dan mendukung pertumbuhan Anda. Namun realitanya, banyak orang dan bahkan perusahaan salah memilih partner, karyawan, atau atasan.
Dalam wawancara bersama Smart FM di program Smart Character and Career (8/7/25), Harmoni Ezra, CEO dan founder Personix.ai, menjelaskan bahwa 65% bisnis gagal karena salah pilih partner, dan 90% karyawan keluar karena leadership yang toxic.
Lebih mengejutkan lagi, 58% recruiter di Indonesia masih mengandalkan feeling saat merekrut. Ia juga menyebutkan bahwa Indonesia termasuk negara yang paling tinggi tingkat bias-nya dalam proses rekrutmen. Ini menunjukkan betapa pentingnya pendekatan yang objektif dan terukur dalam menilai seseorang.
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah menggunakan metode psikometrik, yang mampu memetakan karakter seseorang secara akurat dan mengurangi bias. Dengan bantuan teknologi seperti AI, seseorang bisa terlihat meyakinkan di permukaan, namun belum tentu memiliki karakter dan kompetensi yang sesuai untuk bekerja atau berpartner dengan Anda.
Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Membuat Orang Tetap Miskin Menurut Warren Buffett
Ezra menjelaskan bahwa manusia memiliki tiga dimensi karakter:
1. Dimensi permukaan adalah sisi yang ingin Anda tunjukkan ke orang lain, termasuk personal branding.
2. Dimensi tekanan atau blindspot adalah bagaimana Anda merespons tekanan atau posisi tinggi; ini sisi yang sering tidak Anda sadari sendiri.
3. Dimensi potensi terdalam adalah warisan karakter yang terpendam, bahkan tidak Anda sadari maupun disadari orang lain.
Karena itu, Ezra menekankan, "Jangan semangat pada kesan pertama." Kesan awal biasanya hanya bertahan selama 30 menit pertama. Kecocokan hobi atau obrolan ringan tidak menjamin hubungan kerja atau bisnis jangka panjang. Yang jauh lebih penting adalah kesediaan untuk mengomunikasikan ekspektasi secara terbuka dan memahami bagaimana seseorang bertindak di bawah tekanan.
Baca Juga: Tips Perusahaan Hadapi Quiet Quitting agar Produktivitas Tetap Terjaga
Oleh karena itu menggunakan tools psikometrik atau analisis karakter berbasis AI untuk screening, dapat menajamnkan objetifitas dan bukan hanya intuisi. Kemudian, penting untuk mengajukan pertanyaan mendalam, bukan hanya seputar pengalaman atau minat, tapi juga tentang bagaimana seseorang menghadapi tekanan atau kegagalan.
Dalam dunia karier dan bisnis, objektivitas harus diutamakan daripada kesan pertama. Dengan mengenali pola karakter yang lebih dalam, Anda bisa menghindari hubungan profesional yang beracun dan membangun kolaborasi yang sehat, produktif, dan berkelanjutan.