3. Dropshipping
Cara kerja dropshipping hanya bertanggung jawab untuk menawarkan produk ke pasaran, kemudian mengatur pengiriman ke pembeli. Usaha ini tidak memerlukan modal yang besar, namun keuntungannya yang didapat juga kecil.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Melemah, Berikut 3 Strategi Mengelola Keuangan Anda
Berbeda dengan reseller yang dapat menentukan harga produk sesuai dengan keinginannya, keuntungan dropshipper harus dinegosiasikan dengan pemasok. Umumnya berkisar antara 10 persen sampai 30 persen dari harga jual produk.
4. Investasi Saham dan Reksadana
Sumber passive income dapat diperoleh melalui investasi saham dan reksadana. Biasanya penghasilan yang diperoleh melalui saham adalah berupa dividen. Dividen sendiri merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham.
5. Menyewakan properti
Passive income yang satu ini memang memiliki modal yang besar, seperti ruang kosong atau tempat tinggal. Properti seperti itu bisa dijadikan penghasilan tambahan dengan menyewakan ke orang lain, atau dijadikan lahan yang dapat memberikan penghasilan. Seperti ruang kosong dijadikan warung kecil.
Sebelum memilih passive income, baiknya menentukan terlebih dahulu potensi risiko di setiap usaha yang akan dijalani. Sesuaikan juga dengan tujuan Anda, apabila dijalankan dengan sungguh-sungguh dan fokus, pasti akan membuahkan hasil yang manis.
Baca Juga: 5 Perbedaan Emas Digital dan Emas Fisik, Mana yang Lebih Untung?