Atasi Banjir di Balikpapan, Pemkot Bangun Bendali di DAS Ampal Hulu

27 Mei 2025 16:55 WIB

Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud saat meninjau pembangunan bendali DAS Ampal Hulu di Balikpapan Utara, Selasa 27 Mei 2025 ( )

BALIKPAPAN - Walikota Balikpapan Rahmad Masud didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan - Rita, Plt Camat Balikpapan Utara - Rudi beberapa unsur OPD terkait, meninjau langsung proyek pembangunan Bendungan Pengendali (Bendali) DAS Ampal Hulu di Balikpapan Utara yang pembangunan kini dalam tahap pengerjaan dan sudah berjalan sekitar 15 persen.

“Kami melihat langsung efektivitas Bendali di saat hujan, meskipun proyek baru berjalan 15 persen dan sudah dapat di rasakan masyarakat Balikpapan. Artinya pengerjaan proyek yang baru berjalan 15 persen, terdapat RT 1 dan RT 2 di Kelurahan Gunung Samarinda Baru yang merasakan dampaknya,” ungkap Walikota Balikpapan - Rahmad Masud kepada media, Selasa (27/5/2025).

Lanjut Rahmad, sebelum dilaksanakan proyek pembangunan Bendali di DAS Ampal ini, banyak rumah warga tergenang air disaat hujan deras. Namun kini sudah berkurang. “Bendali DAS Ampal merupakan bagian dari strategi besar Pemkot Balikpapan dalam mengatasi persoalan banjir yang telah menjadi langganan di berbagai kawasan kota,” katanya.

Rahmad menjelaskan, untuk lokasi pembangunan bendali yang berada di belakang Pasar Segar - Balikpapan Utara, dinilai lokasinya sangat strategis karena tidak padat penduduk dan masih merupakan lahan terbuka. Sedangkan kalau hanya memperlebar saluran drainase atau bangunan rumah pompa, memerlukan biaya yang sangat besar dan membutuhkan pembebasan lahan di tengah pemukiman padat.

Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud saat meninjau pembangunan Bendali di Balikpapan Utara, Selasa 27 Mei 2025 ( )

“Proyek ini juga dirancang multifungsi diantaranya tidak hanya sebagai infrastruktur pengendali banjir dan bendali akan difungsikan sebagai ruang terbuka hijau serta sarana rekreasi bagi warga. Selain itu, akan ada pembangunan jogging track dan area publik seperti yang telah diterapkan di kawasan Telaga Sari dan Wonorejo.

Rahmad berharap, proses proses pembebasan selesai dalam waktu dekat dan tahun depan akan dimulai pembangunan fisik.

Perlu diketahui, untuk proyek pengurukan telah mencapai 30 persen dan volume galian tanah telah menyentuh angka 14 ribu meter kubik dari total target 60 ribu meter kubik. Pengeringan dan mobilisasi alat berat dilakukan dengan membangun tiga saluran air serta memperdalam area dari rencana awal dua meter menjadi 2,8 meter untuk mengantisipasi sedimentasi. Hingga pertengahan 2025, pembebasan lahan telah mencakup 9,4 hektare dari total kebutuhan 10 hektare. Lahan tersebar di dua kelurahan diantaranya 3 hektare di Gunung Samarinda dan 7 hektare di Gunung Samarinda Baru.

Proses pembebasan dilakukan secara bertahap sejak 2023 dengan pendekatan dialogis kepada warga pemilik lahan. Meski demikian, kini terdapat tiga bidang lahan yang belum bisa digarap, karena proses administrasi belum rampung. Adapun dana ganti rugi telah disiapkan dan dititipkan melalui skema konsinyasi di Pengadilan Negeri Balikpapan. Rencana pembangunan fisik bendali akan dilanjutkan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, yang bertanggung jawab atas desain teknis dan pelaksanaan konstruksi. Detail Engineering Design (DED) proyek ini telah disiapkan sejak dua tahun lalu dan pembangunan ditargetkan mulai pada awal 2026, setelah seluruh lahan berhasil dibebaskan. (Debi Aditya)