Minahasa, SmartFM – PT Pertamina Geothermal Energy Lahendong yang memiliki tagline “The Home Of Geothermal Beyond Energy” sukses menggelar Panen Raya Katrili 2025 yang bertempat di Desa Tonsewer, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa. Senin (26/05/2025).
Panen Raya Katrili ini PT Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong menggandeng kelompok tani dari GMIM dan KGPM sebagai pihak yang mengelola lahan dengan menggunakan pupuk katrili serta bekerjasama dengan UGM yang membuat suatu penelitian menjadi kontribusi untuk membantu masyarakat petani yaitu lahirnya pupuk katrili dalam rangka upaya untuk menjawab masalah kelangkaan pupuk dan pupuk mahal guna meningkatkan produktifitas pertanian.
Dalam sambutannya, Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Ahmad Yani menyampaikan bahwa sesuai dengan Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, PT. Pertamina Geothermal Energy Tbk sedang berusaha mewujudkan swasembada energi dan ketahanan pangan karena sangat sejalan dengan bisnis panas bumi yang kami jalankan saat ini.”tuturnya.
Ia menjelaskan mengenai ketahanan energi panas bumi ini adalah energi yang bersih,ramah lingkungan dan berkelanjutan. Jadi energy yang bisa 24 jam itu hanya Geothermal tidak ada lawan jika dibandingkan dengan matahari hanya beberapa jam sudah mendung apalagi di Tomohon mendung sedikit sudah hilang energinya kemudian kalau di bandingkan dengan air ada masalah banjirlah, musim kemarau malah kekeringan sehingga green energy yang bisa stabil itu hanya Geothermal.”jelasnya.
Ahmad Yani juga menambahkan di Sulawesi Utara saat ini pasokan listrik 23 – 30% berasal dari PT Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong dan Tompaso. Jadi kita patut berbangga sebagai propinsi di Indonesia yang sudah melampaui target mix energy yang melebihi dari 23%. Dia mencontohkan PGE di kamojang sudah 40 tahun mensuplai ketahanan energy bersih otomatis kelestarian lingkungan terjaga selama itu. Kemudian untuk PGE Lahendong sendiri sudah hampir 24 tahun memberikan kontribusi untuk Sulawesi Utara.”tambahnya.
Lebih lanjut Ketua tim peneliti Katrili, Pri Utami menyampaikan bahwa dengan hadirnya pupuk tersebut yang bahannya itu dari bahan lokal kemudian nantinya di proses dengan energi hijau yaitu energy Geothermal maka luar biasa penghematan subsidi pupuk itu, mudah-mudahan menjadi berkurang secara signifikan. Disamping itu Ia mengatakan Fakultas Teknik UGM telah mengadakan komunikasi ke Kementerian-Kementerian terkait yakni Kementerian ESDM yang mengatur kekayaan sumber daya bumi maka sekarang akan dikeluarkan suatu peraturan bagaimana agar produk-produk samping panas bumi ini ditempatkan pada posisi yang strategis, untuk membantu bukan hanya memperlancar produksi energi tetapi juga untuk yang lain yaitu Ketahanan Pangan. Terbukti hasil diskusi dengan Departemen Pertanian melalui uji laboratorium yang sudah dikerjakan itu semua hasilnya adalah bahwa komoditas-komoditas yang waktu menanamnya dirawat dengan pupuk katrili itu layak di makan jadi tidak ada logam berat atau apapun.”jelas Utami.
Pada kesempatan yang sama Bupati Minahasa Robby Dondokambey dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas inisiasi yang dilakukan PT Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong dan Tompaso.
Menurutnya Panen Raya ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan dari satu siklus pertanian namun juga menjadi bukti nyata kolaborasi yang baik dapat menghasilkan manfaat besar masyarakat dan inisiatif seperti ini menjadi bagian dari implementasi nyata semangat gotong royong.
Ia mengajak semua elemen masyarakat, pemerintah desa, kelompok tani, para tokoh agama, tokoh pemuda serta pihak swasta lainnya untuk terus menjalin kemitraan yang harmonis bersama-sama kita mewujudkan Minahasa yang tangguh secara ekonomi, mandiri dan pangan serta stabil dalam menghadapi gejolak inflasi.”pungkasnya.
Turut Hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Minahasa Vanda Sarundajang dan jajaran Pemkab Minahasa, GM PGE Area Lahendong Novi Purwono dan seluruh Perwira, unsur Forkopimca serta para petani dan tamu undangan lainnya.