Berhasil Maksimalkan Produk BRI dan Pariwisata, Berikut Kisah Jawara Desa BRILiaN Ini Angkat Perekonomian Warganya

12 April 2025 10:21 WIB
Salah satu wahana yang ada di Taman Wisata Menanti Laburan.
Salah satu wahana yang ada di Taman Wisata Menanti Laburan. ( )

Tabalong, radiosmartfm.com – Di hari terakhir libur lebaran Idul Fitri di kampung halaman di Kota Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), saya menyempatkan diri mengunjungi Desa Padang Panjang, peraih juara harapan kedua pada ajang Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023.

Jarak antara kota kelahiran saya dengan desa yang berada di Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) itu sebenarnya hanya 55,7 Km. Akan tetapi, karena banyaknya hajatan perkawinan yang memakan jalan desa yang dilewati, waktu tempuh yang seharusnya hanya 1,5 jam berubah menjadi 3 jam.

Selain menelusuri jalan desa, untuk sampai di Desa Padang Panjang, saya juga harus melintasi jalan hauling tambang milik PT. Adaro Indonesia. Setelah mengenalkan diri sebagai seorang wartawan, saya mendapatkan izin dan pengawalan untuk melintasi jalan yang banyak dilintasi truk tronton gandeng pengangkut batu bara.

Sepintas mata memandang, tidak ada yang menarik dari desa yang berada di jalan trans Kalsel – Kaltim tersebut. Namun, setelah diselami lebih dalam, ternyata desa dengan luas 24,50 Km2 itu banyak menyimpan potensi yang berhasil dikembangkan. Mulai dari perkebunan, perikanan hingga pariwisata yang menjadi penyokong perekonomian masyarakat desa.

Namun, penulisan artikel ini lebih spesifik ke arah pengembangan pariwisata di Desa Padang Panjang, yakni Taman Wisata Menanti Laburan. Berdiri di atas lahan seluas 5,1 hektar, taman wisata ini dilengkapi banyak wahana seperti jembatan tali, arena flying fox, sepeda gantung, bebekan air, kolam renang serta spot foto yang instagramable. Selain itu juga ada lapangan Grass Track dan TPS 3R.

Menurut penjelasan Direktur Bumdes Maju Jaya, Sokhidin, Desa Padang Panjang memiliki destinasi wisata yang cukup terkenal di kalangan masyarakat banua 6 (sebutan untuk sejumlah kabupaten di utara provinsi Kalsel, red), yakni Taman Wisata Menanti Laburan.

Meski baru dibuka pada 2020, destinasi wisata yang dikelola Bumdes setempat tersebut mencatatkan jumlah wisatawan yang sangat fantastis, yakni rata-rata mencapai 30.000 per tahun.

“Waktu kami awal buka tahun 2020 itu retribusi masuk yang terkumpul hampir menyentuh Rp1 miliar dalam satu tahun,” sebutnya dengan bangga saat menemani kunjungan saya di Taman Wisata Menanti Laburan, pada Selasa (8/4) lalu.

Untuk menambah daya tarik wisatawan berkunjung, Bumdes Maju Jaya menurut Sokhidin telah membangun sirkuit grasstrack dan wahana-wahana baru seperti ATV dan kolam renang di Taman Wisata Menanti Laburan.

Selain itu, pihaknya juga membangun pintu gerbang estetik yang membuat pengendara yang melintasi jalan A. Yani – Warukin penasaran untuk masuk ke lokasi wisata Taman Wisata Menanti Laburan.

“Banyak wahana baru di Taman Wisata Menanti Laburan, kami juga memiliki sirkuit grasstrack,” sambungnya.

PenulisFakhrurazi
95.9 fm
97.8 fm