Makassar, SmartFM – Ketua Umum Asosiasi Pemadam Kebakaran Republik Indonesia (APKARI) sekaligus Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Makassar, Hasanuddin, menegaskan komitmennya dalam memperkuat langkah pencegahan dan mitigasi kebakaran.
Langkah ini menindaklanjuti arahan Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri untuk meningkatkan kesiapsiagaan sistem proteksi kebakaran.
Hasanuddin menyampaikan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan serta para pemilik gedung tinggi di Makassar. Upaya ini dilakukan untuk memastikan kesiapan sistem pencegahan kebakaran di setiap bangunan.
"Tim siap berkoordinasi dengan PHRI Sulsel dan pemilik gedung-gedung tinggi yang tersebar di Kota Makassar," kata Hasanuddin, Rabu (29/1/2025).
Menurut Hasanuddin, inspeksi oleh tenaga ahli, seperti inspektur kebakaran, sangat diperlukan untuk memastikan bahwa alat pemadam kebakaran, pompa hydrant, serta sistem proteksi lainnya berfungsi dengan baik.
"Inspeksi adalah hal penting dalam suatu gedung. Sistem proteksi kebakaran, baik yang aktif maupun pasif, serta Manajemen Kebakaran dan Keselamatan Gedung (MKKG) harus dipastikan fungsinya berjalan optimal," ujarnya.
Selain inspeksi, Hasanuddin menekankan pentingnya penganggaran tiap tahun untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Program pemberdayaan masyarakat, pembentukan relawan kebakaran, penguatan kelembagaan, pengoptimalan anggaran, serta peningkatan sistem deteksi dini dan hydrant menjadi fokus utama, terutama di kawasan padat penduduk.
"Zaman sekarang menuntut pengelolaan risiko kebakaran dengan pendekatan yang profesional dan transparan. Kita perlu kerja sama semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman," tambahnya.
Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan, Safrizal ZA, menyoroti pentingnya tindakan pencegahan kebakaran. Ia mencontohkan kebakaran di Glodok Plaza yang menunjukkan minimnya sistem proteksi bangunan, yang dapat meningkatkan risiko korban jiwa.
"Kita harus belajar dari kejadian-kejadian seperti ini. Sistem pencegahan kebakaran di gedung-gedung harus ada dan benar-benar berfungsi," tegas Safrizal.
Untuk itu, ia meminta seluruh petugas pemadam kebakaran di daerah melakukan inspeksi ke tempat-tempat berisiko tinggi terhadap bahaya kebakaran.
Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk segera menyusun Indeks Ketahanan Kebakaran (Fire Resilience Index) sebagai alat penilaian risiko dan kapasitas dalam menghadapi potensi kebakaran.
Pencegahan dan mitigasi kebakaran harus menjadi prioritas utama, terutama di wilayah perkotaan yang padat penduduk dan memiliki aktivitas ekonomi tinggi.