Sulsel Terus Gencar Lakukan Rehabilitasi Hutan dan Lahan untuk Pulihkan Ekosistem

10 Desember 2024 14:11 WIB
( Dok Pemprov Sulsel )

Makassar, SmartFM - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) terus memperkuat upaya rehabilitasi hutan dan lahan sebagai langkah strategis untuk memulihkan dan meningkatkan kualitas lingkungan.

Rehabilitasi hutan dan lahan ini bertujuan untuk menjaga ekosistem hutan dan lahan agar dapat terus mendukung produktivitas serta berperan dalam sistem penyangga kehidupan yang penting bagi keseimbangan alam.

Tahun 2024, DLHK Sulsel berhasil menanam sebanyak 16.000 pohon di kawasan hutan rakyat yang mencakup area seluas 40 hektar.

Penanaman pohon ini dilaksanakan di delapan kabupaten di Sulsel, yakni Gowa, Jeneponto, Sinjai, Kepulauan Selayar, Maros, Barru, Sidrap, dan Luwu.

Berbagai jenis pohon yang ditanam meliputi mahoni, durian, jati putih, jabon merah, jambu mente, rambutan, durian musang king, alpukat okulasi, pala, manggis, sukun, bitti, hingga jengkol.

Selain program penanaman pohon di hutan rakyat, DLHK Sulsel juga bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang Saddang untuk menanam kebun bibit rakyat sebanyak 2,38 juta pohon.

Lokasi penanaman ini tersebar di berbagai kabupaten seperti Takalar, Jeneponto, Bone, Sinjai, Palopo, Luwu, Luwu Utara, Sidrap, Enrekang, Parepare, dan Barru.

Kolaborasi dengan sektor swasta juga turut mendukung rehabilitasi hutan dan lahan di Sulsel. Beberapa perusahaan besar, seperti PT Vale, PT Wijaya Eka Sakti, dan PT Citra Lampia Mandiri, telah berkontribusi dalam rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan total penanaman pohon lebih dari 10 juta bibit.

Salah satu program besar dilakukan oleh PT Vale yang mencakup area seluas 14.000 hektar di berbagai kabupaten seperti Barru, Bone, Enrekang, Luwu Timur, Pinrang, Sidrap, Wajo, Gowa, dan Toraja Utara.

Pada proyek ini, ditanam sebanyak 8,75 juta bibit pohon dengan jenis yang meliputi mahoni, pinus eucalyptus, sempak, dan tanaman MPTS.

Selain itu, PT Wijaya Eka Sakti melakukan penanaman di lahan seluas 338 hektar di Kabupaten Bone dengan 211.250 bibit pohon, sementara PT Citra Lampia Mandiri menanam 1,21 juta bibit pohon di area seluas 1.100 hektar di Kabupaten Luwu Timur.

Berbagai jenis tanaman yang ditanam antara lain bitti, uruh, nyatoh, mahoni, gmelina, jabon, cempedak, rambutan langsat, kemiri, pala, dan jengkol.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi, menegaskan bahwa rehabilitasi hutan dan lahan menjadi salah satu fokus utama Pemerintah Provinsi Sulsel di bawah kepemimpinan Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh. "Salah satu langkah konkret yang kami lakukan adalah dengan gencar melakukan penanaman pohon di berbagai lokasi," ungkapnya.

Upaya rehabilitasi ini juga menunjukkan hasil positif, dengan peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Provinsi Sulsel yang semakin membaik.

Pada tahun 2024, IKLH Sulsel tercatat 75,69 poin, melebihi target nasional yang sebesar 74,39 poin. Pencapaian ini juga menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat 74,30 poin. Dengan hasil tersebut, Sulsel kini menduduki peringkat ke-18 dari 38 provinsi di Indonesia dengan kategori IKLH "Baik".

Keberhasilan ini mencerminkan komitmen Pemerintah Provinsi Sulsel dalam menjaga kualitas lingkungan dan melestarikan alam untuk masa depan yang lebih baik.

95.9 fm
97.8 fm