Makassar, SmartFM - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar, Melinda Aksa, meresmikan program Ruang Jahit Dekranasda, sebuah inisiatif pelatihan keterampilan menjahit bagi perempuan perajin pemula.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung PKK Lantai 3, Kantor Dekranasda Makassar, dan akan berjalan selama satu bulan penuh.
Dengan mengusung tema “Perajin Perempuan Mulia, Berdaya Saing Global”, program ini menjadi wujud nyata komitmen Pemkot Makassar dalam memberdayakan perempuan melalui pengembangan keterampilan berbasis budaya lokal.
“Perempuan perajin tak lagi hanya berkarya di ruang domestik. Mereka punya potensi besar untuk bersaing di pasar global melalui produk yang berkualitas, khas, dan bernilai budaya tinggi,” ujar Melinda dalam sambutannya.
Sebanyak 30 peserta dilibatkan dalam pelatihan ini. Mereka akan dibimbing langsung oleh pengurus Dekranasda dan guru tata busana dari SMK Negeri 8 Makassar, termasuk instruktur utama Dra. Iting.
Di hari pertama pelatihan, para peserta langsung diperkenalkan pada teknik dasar menjahit—mulai dari pengenalan alat, mengukur, hingga merangkai pola.
Melinda menyebut, Ruang Jahit bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi juga wadah bagi perempuan untuk beraktualisasi, memperluas jejaring, dan membuka peluang usaha berbasis kerajinan tangan.
“Kami ingin hasil karya mereka bisa tampil dalam pameran lokal maupun nasional. Ini bukan akhir, justru awal bagi peserta untuk menapaki dunia usaha mandiri,” lanjutnya.
Menariknya, setiap peserta ditargetkan dapat menyelesaikan satu busana khas Sulawesi Selatan, yaitu baju bodo. Hal ini menjadi bentuk pelestarian budaya sekaligus hasil konkret dari proses pelatihan.
“Busana tradisional seperti baju bodo tak hanya indah, tetapi juga menyimpan nilai sejarah yang patut kita jaga,” tambah Melinda.
Program ini juga mendapat dukungan penuh dari Bosowa Education, yang menyumbangkan 10 unit mesin jahit, 1 mesin obras, dan 1 mesin neci. Seluruh peralatan langsung digunakan dalam sesi pelatihan guna menunjang efektivitas pembelajaran peserta.
Dengan pelatihan yang terstruktur dan dukungan lintas sektor, Dekranasda Makassar berharap program ini dapat mencetak perempuan-perempuan kreatif, mandiri, dan siap bersaing di industri kerajinan nasional hingga global.
“Kami percaya, dari ruang kecil ini akan lahir karya besar yang bisa membawa nama Makassar ke panggung kerajinan dunia,” tutup Melinda Aksa.