Banjarmasin, radiosmartfm.com – Nuansa khas daerah berupa bangunan bersejarah Rumah Banjar yang berjajar rapi, langsung menyambut kedatangan setiap tamu yang datang ke Kampung Sasirangan Sungai Jingah di Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan.
Deretan kain kain khas Banjar yaitu kain Sasirangan yang baru selesai diproduksi dan dijemur di bawah terik matahari, akan memanjakan mata pengunjung kelurahan yang berada tepat di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Martapura tersebut.
Kelurahan Sungai Jingah memang sejak lama dikenal sebagai sentra pembuatan kain Sasirangan secara tradisional di Kota Banjarmasin. Pelanggannya mulai dari kalangan pelajar, pegawai swasta, hingga menjadi souvenir istimewa tamu kehormatan yang berkunjung ke Kalimantan Selatan.
Adalah Muhammad Rafi, salah seorang yang berhasil mengangkat kain Sasirangan hingga dikenal luas ke seantero tanah air.
Bermodalkan sedikit pengetahuan tentang dunia pemasaran, Rafi juga memasarkan kain Sasirangan produksinya secara online. Rafi berhasil mempelopori penjualan kain khas Banjar itu secara daring.
“Kita harus bisa memanfaatkan perkembangan zaman, jadi jangan hanya berfokus berjualan secara konvensional,” ujar Rafi saat dikunjungi, pada Selasa (29/04).
Pada 2014 silam, Rafi mendirikan UMKM Sungai Jingah Ba’Sasirangan yang kala itu hanya mewadahi 3 orang pengrajin kain Sasirangan. Namun, kini anggotanya sudah di atas 20 pengrajin, baik yang masih menggunakan pewarna buatan ataupun yang sudah kembali menggunakan pewarna alami.
“Alhamdulillah kami sudah mewadahi lebih dari 20 pengrajin,” ungkap Rafi.
Diakui Rafi, peningkatan usahanya terjadi pada saat menerima kucuran dana Kredit Usaha rakyat (KUR) dari BRI. Dengan tambahan modal itu, ia berhasil mengembangkan usahanya hingga mampu memproduksi 100 lembar kain setiap bulan.
“Usai mendapat bantuan dari BRI usaha kami semakin berkembang, produksi kami 100 lembar dengan omzet Rp10 juta sampai dengan Rp15 juta perbulan,” sebutnya.
Perasaan paling membanggakan, lanjut Rafi, ketika ia dapat membuka lapangan kerja bagi keluarga dan warga sekitar. Selain itu, ia juga sangat merasa bangga karena menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya Banjar, melalui pembuatan kain Sasirangan.
“Karyawan kami 10 orang, Alhamdulillah keluarga sampai tetangga sekitar dapat kerjaan yang layak,” pungkasnya.
Melalui Sungai Jingah Ba’Sasirangan, Muhammad Rafi merupakan bagian penting yang menjadikan kelurahan Sungai Jingah sebagai salah satu destinasi unggulan dalam anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2022.