Maret 2025, Non Migas Dorong Surplus Neraca Perdagangan Indonesia

23 April 2025 21:43 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi ( Pixabay )

Secara kumulatif, total ekspor nonmigas Januari—Maret 2025 tercatat mencapai USD 66,62 miliar, meningkat 6,93 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya (CtC). Peningkatan ekspor tersebut ditopang penguatan ekspor sektor nonmigas yang naik 7,84 persen menjadi USD 62,98 miliar.

Sementara itu, ekspor sektor migas turun 6,72 persen menjadi sebesar USD 3,64 miliar.

Impor Maret 2025 Naik

Pada Maret 2025, impor Indonesia tercatat sebesar USD 18,92 miliar. Nilai ini naik 0,38 persen dibandingkan Februari 2025 (MoM) dan naik 5,34 persen dibandingkan Maret 2024 (YoY).

Bila dibandingkan dengan Februari 2025, kenaikan impor Maret 2025 hanya terjadi pada sektor migas sebesar 9,07 persen, sementara impor nonmigas turun sebesar 1,18 persen (MoM). Secara tahunan, impor nonmigas naik sebesar 7,91 persen, sementara impor migas turun 5,98 persen (YoY).

Kinerja impor Maret 2025 masih didominasi bahan baku dan penolong dengan pangsa 71,23 persen, diikuti barang modal 19,56 persen dan barang konsumsi 9,21 persen. Pada Maret 2025, impor barang konsumsi dan barang modal meningkat masing-masing sebesar 18,73 persen dan 7,28 persen (MoM).

Di sisi lain, impor bahan baku dan penolong justru tercatat turun sebesar 3,27 persen (MoM). Barang impor konsumsi yang naik signifikan, antara lain, bawang putih, apel, jeruk, monitor berwarna, dan mobil listrik.

Impor barang modal yang naik tinggi adalah mesin sortir, mesin pemanas, komputer, pesawat terbang, dan kapal tanker. Di sisi lain, impor bahan baku dan penolong yang turun adalah gandum, kedelai, tebu, batu bara bitumen, dan pipa.

Beberapa produk impor nonmigas dengan kenaikan tertinggi pada Maret 2025, antara lain, buah-buahan (HS 08) yang naik 56,63 persen; pupuk (HS 31) naik 46,06 persen; kertas, karton, dan barang daripadanya (HS 48) naik 29,12 persen; kain rajutan (HS 60) naik 23,69 persen; serta ampas dan sisa industri makanan (HS 23) naik 14,60 persen (MoM).

Berdasarkan negara asal, impor nonmigas Indonesia didominasi dari Tiongkok, Jepang, dan Thailand dengan total pangsa 52,21 persen dari total impor nonmigas Maret 2025. Beberapa negara asal impor nonmigas dengan kenaikan tertinggi, di antaranya adalah Pantai Gading yang naik 357,70 persen, Afrika Selatan 206,68 persen, Swedia 76,13 persen, Prancis 68,29 persen, dan Inggris 40,35 persen (MoM).

Secara kumulatif untuk periode Januari—Maret 2025, total impor mencapai USD 55,71 miliar, naik 1,47 persen (CtC). Peningkatan impor tersebut dipicu impor nonmigas yang naik sebesar 2,91 persen, namun impor migas turun sebesar 5,85 persen (CtC).


95.9 fm
97.8 fm