Sulsel Sambut Investasi Green Energi, Pj Gubernur Fadjry Djufry Siapkan Karpet Merah

18 Februari 2025 13:32 WIB
( )

Makassar, SmartFM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) membuka lebar peluang investasi di berbagai sektor, termasuk dalam bidang energi hijau. Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof. Fadjry Djufry, menegaskan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh kepada PT Citaglobal Environment yang berencana membangun pembangkit listrik berbasis energi terbarukan di Sulsel.

Hal tersebut disampaikan saat Prof. Fadjry Djufry menerima perwakilan PT Citaglobal Environment di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (17/2/2025). Pembangkit listrik ini akan memanfaatkan bahan baku ramah lingkungan, seperti sampah, sekam padi, batok kelapa, hingga ampas sawit.

“Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyambut baik tujuan investasi ini. Tahun ini kita jadikan sebagai tahun investasi, jadi kita akan mendukung penuh. Sekarang tinggal menentukan modelnya dan lokasi pembangunan,” ujar Prof. Fadjry Djufry.

Ia menekankan bahwa kehadiran investasi ini akan membantu Sulsel mencapai swasembada listrik, sekaligus mendukung pertumbuhan industri, termasuk kebutuhan energi bagi perusahaan smelter yang beroperasi di wilayah tersebut.

“Setidaknya, dengan adanya proyek ini, kita bisa mencapai swasembada listrik. Apalagi, Sulawesi Selatan kini menjadi hub internasional di wilayah timur Indonesia. Investasi ini juga bisa mensupport Ibu Kota Nusantara nantinya,” tambahnya.

Sementara itu, County Director PT Citaglobal Environment, Herry Warganegara, menegaskan bahwa pihaknya siap melakukan transfer teknologi dalam mengolah limbah menjadi energi listrik. Pihaknya juga membuka peluang kolaborasi dengan BUMD untuk mendukung proyek ini.

“Kami mengajak BUMD untuk berkolaborasi. Sampah bisa diubah menjadi listrik, gabah sisa panen bisa menjadi energi. Kami yang menyiapkan semua teknologi dan investasi, jadi BUMD tidak perlu menyediakan dana,” jelas Herry.

CEO PT Citaglobal Environment, Thye Chee How, menambahkan bahwa pihaknya telah berinvestasi di berbagai negara, seperti Sri Lanka, Thailand, Singapura, dan Malaysia. Menurutnya, pembangkit listrik berbasis energi hijau seperti ini belum ada di Indonesia.

“Kami memiliki teknologi sendiri yang bisa diterapkan di Indonesia, sehingga Indonesia bisa mandiri dan tidak perlu bergantung pada impor. Kami berharap bisa melakukan transfer teknologi setelah bekerja sama dengan Pemprov Sulsel,” ungkapnya.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Andi Eka Prasetya, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Junaedi, serta sejumlah pejabat Pemprov Sulsel.

95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz fm
101.2 fm
101.8 fm