Banjarbaru, radiosmartfm.com – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) relatif dapat tertangani dengan baik pada 2024.
Hal itu dibuktingan dengan minimnya lahan yang terbakar pada puncak musim kemarau pada tahun ini.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel, luas lahan yang terbakar tahun ini hanya 650 hektare dari tiga ribu hektare yang berpotensi terbakar.
Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibanding luasan lahan yang terbakar di tahun sebelumnya, yakni lebih dari 138 ribu hektare.
Selain didukung hujan, keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari upaya preventif yang dilakukan stakeholder terkait.
Baca Juga: Empat Pegawai BPBD Kalsel Raih Reward Kinerja Terbaik atas Pengabdian
“Ini tidak terlepas dari kerjasama pentahelix yang berjalan baik di tempat, sehingga Karhutla dapat tertangani dengan baik,” ujar Kepala BPBD Kalsel, Raden Suria Fadliansyah kepada Smartfm Banjarmasin di Banjarbaru, pada Jumat (15/11).
Menurut Suria, keberhasilan dalam menangani Karhutla pada 2024 mendapatkan apresiasi dari Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB).
“Penanganan BNPB Kalsel baik dalam penganganan Karhutla tahun ini, ini pertanda mitigasi kita berjalan,” ucapnya lagi.
Saat ini pihaknya mengubah paradigma dalam menangani bencana, yakni lebih mengedepankan upaya preventif atau pencegahan dibanding penanganan.
Upaya pencegahan yang dilakukan menurutnya dengan memberikan edukasi dan pemberian informasi kepada masyarakat, terkait bagaimana caranya mencegah dan menghadapi bencana.
Tindakan pencegahan ini mampu mengurangi dampak bencana yang merugikan masyarakat.
Ditegaskannya, bencana tidak dapat dihindari dan waktunya tidak dapat diprediksi, tetapi dampaknya dapat diminimalisir.
“Sekarang paradigma kita diubah melakukan tindakan pereventif atau tidak menunggu kejadian, ternyata ini menjadi investasi yang berharga bagi kita,” pungkas Suria.