Sekapur Sirih ala BINhouse di Pagelaran Jakarta Fashion Week 2025  

24 Oktober 2024 20:15 WIB
Pendiri BINhouse Josephine Werratie Komara atau biasa disapa Obin (2 dari kiri) dalam konferensi pers JWW 2025.
Pendiri BINhouse Josephine Werratie Komara atau biasa disapa Obin (2 dari kiri) dalam konferensi pers JWW 2025. ( SMARTFM/Uli Manalu )

Jakarta, radiosmartfm.com- BINhouse, turut serta dalam gelaran Jakarta Fashion Week 2025, di Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan. Mengusung tema bertajuk, "Sekapur Sirih", Josephine Werratie Komara atau lebih dikenal sebagai Obin selaku pendiri BINhouse mempersembahkan serangkaian koleksi busana yang terinspirasi dari keanggunan perempuan Indonesia dan Asia.

Obin menyampaikan, sekapur sirih merupakan ungkapan penghormatan tinggi, salam pembuka penuh keramahan dan ketulusan. Melalui makna itu, BINhouse menyambut tamu yang datang dalam perhelatan fashion dan berharap semuanya menikmati karyanya dengan nyaman seperti di rumah sendiri.

Pada sekapur sirih terkandung nilai-nilai luhur yang mulia. Kerendahan hati, kesederhanaan, saling menghormati, dan persatuan adalah di antaranya. 

Menurutnya, dalam kehidupan serba cepat sekarang ini, sekapur sirih adalah sebuah pengingat pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama, menghargai kehadiran orang lain. 

Pada pagelaran ini, ia menampilkan koleksi bermotif putih yang tampil bagai renda di atas warna-warna terang, dikombinasi dengan batik tradisional bermotif klasik dalam palet warna tanah dan senja.

Kemudian sutra ungu nan megah dipadu butiran manikam Prancis antik yang disulam dengan sangat teliti dan apik, mencuri perhatian para tamu. Berpadu padan dengan kain beragam teknik tenun dan ketebalan benang, dari yang sangat tipis nyaris transparan hingga sutra mentah yang berat dan hangat untuk dikenakan saat cuaca dingin.

Setiap benang dijahit dengan hati-hati mengikuti alur potong agar membentuk siluet khas BINhouse. Helai kain dibuat dengan sangat unik sehingga menjadi inspirasi dalam pembuatan busananya. Memancarkan persona dan karakter keanggunan perempuan Indonesia.

"BINhouse menampilkan 60 penampilan dengan jumlah 280 helai kain. Bagi saya setiap kain ada historinya. Tidak mungkin ada sesuatu yang muncul begitu saja. Semua yang kita pakai ada sejarahnya. Pasti ada," ujar Obin saat diwawancari Smartfm Jakarta, di sela acara Jakarta Fashion Week 2025, Kamis 24 Oktober 2024.

Ia menambahkan, kali ini koleksi yang disuguhkan berangkat dari klasik tradisional dibalut dengan terobosan-terobosan kekinian.

"Kain itu bukan sekadar pakaian, tapi bagaimana Anda memakainya," katanya.

Obin merupakan desainer Indonesia yang pertama kali membuat batik di atas kain tenun pada tahun 1989. Ia mengawali kariernya lewat hobi mengoleksi kain-kain vintage dari seluruh Indonesia sejak tahun 70-an.

Pencarian dalam menemukan helaian kain antik menyadarkannya bahwa kekayaan warisan Indonesia dalam bidang tenun dan proses pencelupan tradisional semakin tenggelam di Tengah maraknya produksi skala besar yang menggunakan mesin. Walaupun sebenarnya beberapa perajin senior pakaian tradisonal masih ada dan berjuang untuk tetap mempertahanan tradisi, namun sayangnya sebagian menyerah atau sudah tidak mampu lagi untuk melanjutkan pekerjaan karena usia yang lanjut.

Obin tidak tinggal diam dan meratapi pudarnya seni berharga Indonesia itu. Bersama dengan beberapa pemintal dan penenun, ia mulai merancang dan membuat pakaian di akhir tahun 70-an. Dan, pada tahun 1986, BINhouse membuka toko pertamanya di Jakarta, yang tidak lama kemudian diikuti oleh pameran-pameran internasional dan tentu saja di Indonesia.

95.9 fm
97.8 fm