Find Us On Social Media :
()

Kemiskinan di Sulsel Turun Signifikan pada Semptember 2024

Deddy Detars - Rabu, 15 Januari 2025 | 15:45 WIB

Makassar, SmartFM - Jumlah penduduk miskin di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada September 2024 menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan Maret 2024. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, persentase penduduk miskin pada September 2024 tercatat sebesar 7,77 persen, turun 0,29 persen poin dari Maret 2024.

"Jumlah penduduk miskin pada September 2024 sebesar 711,77 ribu orang, turun 24,7 ribu orang dibandingkan Maret 2024," ujar Kepala BPS Sulsel, Aryanto, dalam konferensi pers di Kantor BPS Sulsel, Rabu (15/1/2025).

Meski jumlah keseluruhan penduduk miskin berkurang, data menunjukkan adanya peningkatan kemiskinan di wilayah perkotaan.

Persentase penduduk miskin perkotaan naik dari 5,08 persen pada Maret 2024 menjadi 5,21 persen pada September 2024. Sebaliknya, di wilayah perdesaan, angka kemiskinan turun dari 10,74 persen menjadi 10,11 persen.

"Penduduk miskin di perkotaan bertambah sebanyak 8,9 ribu orang, dari 219,65 ribu orang pada Maret 2024 menjadi 228,59 ribu orang pada September 2024. Namun, jumlah penduduk miskin perdesaan turun 33,7 ribu orang, dari 516,83 ribu orang menjadi 483,17 ribu orang," jelas Aryanto.

BPS juga mengungkapkan bahwa garis kemiskinan pada September 2024 tercatat sebesar Rp 467.991 per kapita per bulan. Garis kemiskinan ini terdiri atas 74,68 persen untuk kebutuhan makanan (Rp 350.315) dan 25,32 persen untuk kebutuhan non-makanan (Rp 117.676).

"Secara rata-rata, rumah tangga miskin di Sulsel memiliki 5,36 anggota rumah tangga. Dengan demikian, garis kemiskinan per rumah tangga miskin adalah Rp 2.508.432 per bulan," tambahnya.

Dalam acara tersebut, Kepala BPS Sulsel didampingi Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda Sulsel, Junaedi Bakri, yang mewakili Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Dr. Fadjry Djufry. Prof. Fadjry sebelumnya menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan menjadi prioritas pemerintah daerah dan sejalan dengan program nasional yang dipimpin Presiden RI Prabowo.

"Kemiskinan adalah tantangan bersama. Pemerintah akan terus fokus pada program-program pengentasan kemiskinan, termasuk intervensi berbasis data seperti yang diungkapkan BPS," kata Prof. Fadjry dalam pernyataan sebelumnya.

Dengan upaya berkelanjutan dan sinergi berbagai pihak, Pemprov Sulsel berharap tren positif ini dapat terus berlanjut untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.