Find Us On Social Media :
Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry bersama Kepala OJK Sulselbar Darwisman (Dok Pemprov Sulsel)

Swasembada Pangan Jadi Prioritas, Pj Gubernur Sulsel Dorong Dukungan OJK

Deddy Detars - Jumat, 10 Januari 2025 | 12:35 WIB

Makassar, SmartFM – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Fadjry Djufry, menerima audiensi pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) di Kantor Gubernur pada Kamis (9/1). Pertemuan tersebut bertujuan untuk memperkuat sinergi antara Pemprov Sulsel dan OJK dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Audiensi ini dihadiri oleh Kepala OJK Sulselbar Darwisman, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Budi Susetiyo, Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan Arif Machfoed, Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 Mulyana, serta Analis Senior Indra Natsir Dahlan.

Prof Fadjry menyoroti pentingnya peningkatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor pertanian guna mendukung swasembada pangan di Sulsel. Menurutnya, sektor pertanian yang memiliki potensi besar di wilayah ini memerlukan dukungan pembiayaan yang lebih memadai.

"KUR untuk pertanian harusnya lebih banyak. Potensi pertanian kita sangat besar," ujar Prof Fadjry. Selain itu, ia mendorong Sulsel menjadi percontohan investasi dengan memberikan kemudahan bagi para investor.

Baca Juga: Pimpin Apel Perdana, Pj Gubernur Prof Fadjry Djufry Serukan Dukungan OPD Sulsel untuk Program Nasional 

Kepala OJK Sulselbar Darwisman menyambut baik arahan tersebut dan mengungkapkan rasa syukurnya atas audiensi ini. Ia memaparkan perkembangan positif sektor perbankan di Sulsel, termasuk pertumbuhan aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan kredit masyarakat.

"OJK akan terus mendorong perekonomian Sulsel. Kolaborasi dengan Pemprov dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah akan menjadi kunci keberhasilan," ujarnya.

Darwisman memaparkan, hingga November 2024, aset perbankan di Sulsel tumbuh sebesar 8,38% secara year-on-year (yoy) mencapai Rp204,55 triliun. Sementara itu, DPK tumbuh 8,69% menjadi Rp135,75 triliun, dan kredit meningkat 5,43% menjadi Rp164,35 triliun. Tingkat risiko kredit terjaga di level 2,90% dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 123,28%.

Selain itu, pasar modal dan industri keuangan nonbank (IKNB) juga menunjukkan pertumbuhan signifikan. Jumlah Single Investor Identification (SID) di Sulsel meningkat 26,87% (yoy). Pertumbuhan juga terlihat pada perusahaan pembiayaan, pegadaian, fintech peer-to-peer lending, modal ventura, dan dana pensiun.

Darwisman menegaskan komitmen OJK untuk mendukung langkah Pemprov Sulsel dalam meningkatkan KUR di sektor pertanian. "Kolaborasi dan sinergi antara Pemprov Sulsel dan OJK diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi Sulsel di masa depan," tambahnya.


Pertemuan ini menjadi langkah penting untuk mengoptimalkan potensi Sulsel dalam sektor pertanian, investasi, dan inklusi keuangan. Dengan sinergi ini, Sulsel diharapkan dapat terus menjadi motor penggerak ekonomi di kawasan timur Indonesia.