Berkat OJK, Desa Wisata Kassi Jeneponto Kini Terapkan Ekosistem Keuangan Inklusif

Jeneponto, smartFM - Program inklusi keuangan kini menyasar hingga masyarakat pedesaan. Itu ditandai dengan peluncuran program Ekosistem Keuangan Inklusif di Desa Wisata Kassi Kabupaten Jeneponto. Kegiatan tersebut terlaksana atas sinergi Kantor OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat bersama TPAKD Provinsi Kabupaten Jeneponto dan PT BPD Sulselbar.

Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman, dalam sambutannya menyampaikan, sejak dimulainya inkubasi EKI terdapat penambahan penggunaan produk/layanan keuangan berupa penyaluran kredit sebanyak Rp3,7 miliar kepada 40 orang pelaku UMKM.

Selain itu, dana pihak ketiga sebesar Rp565 juta oleh 150 orang nasabah, pembentukan QRIS sebanyak 39 merchant, pembentukan agen Bank Sulselbar sebanyak 1 orang, serta pembukaan tabungan Haji sebanyak 28 orang di Desa Kassi Kabupaten Jeneponto.

"Program Ekosistem Keuangan Inklusif itu bertujuan untuk mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi melalui pengembangan Desa, serta mewujudkan pemerataan pemahaman maupun penggunaan produk/layanan keuangan khususnya bagi masyarakat di wilayah pedesaan," ujar Darwisman, belum lama ini.

Baca Juga: OJK Tetap Kawal Budidaya Pisang Cavendish, Darwisman : Ini Murni Business to Business

Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh pun mengapresiasi pelaksanaan program Ekosistem Keuangan Inklusif yang telah dilaksanakan oleh OJK Sulsel Sulbar dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Khususnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Desa wisata Kassi.

Hal senada disampaikan Penjabat Bupati Jeneponto, Junaedi. Ia menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kantor OJK Sulsel Sulbar dan seluruh pihak yang telah menyukseskan program Ekosistem Keuangan Inklusif di Desa Kassi. Ia pun menekankan pentingnya program tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa, khususnya melalui pengembangan UMKM Desa.

"Ke depan program EKI ini akan dilanjutkan pada tahun 2025 dengan memilih desa lainnya. Desa dimaksud tidak hanya terbatas pada desa wisata, namun juga menyasar pada desa dengan potensi sektor usaha produktif unggulan lainnya," ucap Junaedi.